Incar Kursi Ketua MPR, Demokrat Akui Hubungan Mesranya Dengan PDIP

Perebutan kursi ketua MPR kian panas. Setelah PKB, Golkar, dan Gerindra terang-terangan mengincar kursi tersebut, kini Demokrat juga mulai melirik dengan mengungkap ‘kemesraannya’ dengan PDI Perjuangan.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarief Hasan, menyinggung pemilu 2009 lalu, kala itu Demokrat mendapat suara tertinggi di DPR. Sejarah kemesraan pun terjadi pada saat itu.

Pemilu 2009 lalu, Syarief menyebut ada deal politik antara Demokrat dengan PDIP yang saat itu menjadi oposisi. “Deal itu di politik itu sangat bagus buat bangsa dan negara, pada saat itu,” kata Syarief di gedung DPR, Jakarta, Senin (22/7).

Dia mengatakan, periode pemerintahan 2009-2014 adalah masa-masa mesra Demokrat dengan PDIP. Ketua DPR dijabat dijabat Marzukie Ali dari Partai Demokrat dan Ketua MPR dijabat Taufik Kiemas dari PDIP.

“Itu didukung penuh oleh Partai Demokrat,” katanya. Dia pun berharap terjadi pengulangan sejarah pada periode saat ini, karena akan berdampak baik bagi bangsa. Dia berharap ketua DPR dari fraksi PDIP dan ketua MPR dari Demokrat.

“Bila temen-temen setuju dan PDIP juga setuju, mudah-mudahan, kalau saja terjadi Ketua DPR-nya adalah PDIP, mungkin bagus juga kalau MPR-nya itu dijabat oleh Partai Demokrat,” kata Syarief.

Dia membenarkan Demokrat juga menginginkan kursi ketua MPR. Demokrat juga akaj melakukan lobi-lobi politik dengan pimpinan partai lain demi kursi tersebut.

“Lobi politiknya bagaimana di fraksi dan pimpinan-pimpinan partai politik yang lainnya,” ucap dia. Syarief mengatakan, Demokrat telah menyiapkan kader untuk kursi ketua MPR, namun ia masih enggan menyebut nama itu ke publik.

“Sangat siap, sangat siap. Kita kan sudah berpengalaman dalam PDIP, jadi saya pikir itu sejarah yang betul-betul patut menjadi pelajaran bagi kita bahwa kalau kita berkolaborasi dengan baik, saya pikir bangsa ini akan lebih bagus ke depan,” ucapnya.

Lebih jauh dia menjelaskan bahwa keinginan itu agar Demokrat bisa menjadi penengah dari partai-partai lain yang saling berebut kursi tersebut. Dia mengklaim Demokrat adalah partai yang paling bisa diterima oleh semua pihak.

“Teman-teman dari parpol lainnya itu sangat welcome kalau Demokrat,” ucapnya. [indonesiainside]