Tiga Poin Penting Hasil Kongres Biasa PSSI 2025, Erick Thohir Resmikan Statuta Baru

PSSI baru saja menggelar Kongres Biasa PSSI 2025 yang dihadiri 92 delegasi di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (4/6/2025).

Hasilnya, ada tiga poin penting yang disampaikan oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

Kongres Biasa PSSI 2025 semula dilakukan pada pukul 13.30 WIB.

Erick Thohir sudah berpidato dan membuka acara tersebut.

Namun, tiba-tiba Erick Thohir yang bertindak sebagai Menteri BUMN dipanggil Presiden Prabowo Subianto ke Istana Merdeka, Gambir, Jakarta Pusat, pukul 14.30 WIB.

Erick Thohir harus meninggalkan Kongres Biasa PSSI 2025.

Kongres Biasa PSSI 2025 kembali dilanjutkan pada pukul 18.30 WIB.

Acara itu hanya berlangsung selama 1,5 jam saja dan selesai pada pukul 20.00 WIB.

Erick Thohir mengatakan bahwa PSSI mengubah statuta dari 2019 ke 2025.

Beberapa poin dalam perubahan statuta itu sangat penting untuk kemajuan PSSI dan sepak bola Indonesia.

“Yang terpenting dalam perubahan statuta itu bahwa peran sepak bola nasional sekarang tidak hanya bergantung di nasional itu sendiri.”

“Akan tetapi kami berharap sekarang ujung tombaknya itu ya daerah-daerah,” kata Erick Thohir.

Poin pertama dalam perubahan statuta itu, peran Asosiasi Provinsi (Asprov) sangat kuat.

Pemilihan Ketua Asprov akan tetap dilakukan secara terbuka.

Setelah dipilih, Ketua Asprov PSSI dipersilahkan untuk menunjuk Ketua di Asosiasi Kota atau Asosiasi Kabupaten.

“Selama ini ketika kami membangun sepak bola di daerah-daerah ya sulit sekali karena harus koordinasi antara Asprov dan juga kota-kota.”

“Dengan Asprov yang kuat dan Askab dan Askot ditunjuk pasti ada peraturan yang bisa membangun sepak bola daerah lebih berkualitas,” ucap Erick Thohir.

Poin kedua, disetujui dalam Kongres Biasa PSSI 2025 bahwa Presiden Prabowo Subianto akan menjadi Dewan Kehormatan PSSI.

Menurutnya, peran pemerintah sangat penting untuk membangun sepak bola Indonesia.

“Kalau pemerintah dan PSSI jalan seiringan, insya Allah isu-isu intervensi berpisah, bisa kita minimalisasi.”

“Membangun sepak bola tidak mungkin dikerjakan oleh PSSI,” ucap Erick Thohir.

Poin ketiga, ada beberapa pemasukan dari Asprov dan klub untuk merevisi beberapa statuta.

Salah satunya rencana PSSI untuk mengadakan roadshow ke beberapa daerah.

Kedatangan PSSI itu untuk mencari regenerasi pesepakbola Indonesia.

Menurutnya, jangan puas dengan prestasi timnas Indonesia saat ini.

“Kalau kita berpuas diri, nanti kalah-kalah lagi dan main salah-salahan lagi.”

“Jadi jangan berpuas diri karena bangsa lain juga mau kalahin kita,” tutup Erick Thohir.(Sumber)