Tekno  

Traffic Layanan Karaoke Joox Naik Hingga 50 Persen

Lockdown dan pembatasan perjalanan yang disebabkan oleh Covid-19 baru telah menjadi keuntungan bagi JOOX, platform streaming musik internasional milik raksasa teknologi asal China, Tencent, yang mengalami kenaikkan traffic layanan karaokenya hingga 50%.

Diluncurkan pada tahun 2015, JOOX adalah versi luar negeri dari perusahaan streaming musik top di China, Tencent Music Entertainment Group, yang menjadi rival besar bagi Spotify Technology SA.

JOOX, yang beroperasi di Asia Tenggara, Hong Kong, dan Afrika Selatan, sudah bersaing untuk mendapatkan tempat teratas dalam layanan streaming musik dengan Youtube Music dan Spotify di Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

“Tepatnya selama periode waktu ini penggunaan karaoke melonjak dari 30% menjadi 50%, tergantung pada negara,” kata Poshu Yeung, Wakil presiden Kelompok Bisnis Tencent Internasional, dikutip dari Reuters.

“Banyak pengguna yang benar-benar tinggal di rumah dan mendengarkan musik,” lanjutnya.

Fitur karaoke pada JOOX memungkinkan pengguna untuk bernyanyi bersama teman-teman dan menerima hadiah online yang dibeli dengan koin virtual di aplikasi.

Model ini juga digunakan oleh Tencent Music dan telah terbukti menguntungkan. Tencent Music melaporkan pendapatan yang melebihi perkiraan pada kuartal keempat, sebagian berkat layanan berbayar tersebut.

Yeung mengatakan, beberapa pengguna di Asia Tenggara sekarang bersedia membayar meskipun mereka masih tetap sebagian kecil dari total pelanggan.

Untuk meningkatkan traffic dan pelanggan berbayar, JOOX telah menambahkan fitur baru yang memungkinkan pengguna menggunakan koin untuk mendapatkan status VIP dan mengirim hadiah kepada teman yang memegang kegiatan termasuk karaoke, acara, dan streaming langsung.

Akan tetapi, persaingan juga akan makin ketat, dengan saingan senegaranya Bytedance, yang memiliki aplikasi berbagi video TikTok yang sangat populer, dan meluncurkan aplikasi streaming musik Resso di Indonesia bulan lalu. {wartaekonomi}