Kecam Tindakan Brutal Israel di Masjidil Aqsa, Hetifah Sjaifudian: Merusak Kedamaian Umat Beragama

Tindakan militer Israel bersenjata lengkap yang merangsek masuk ke dalam Masjidil Aqsa menimbulkan kecaman dari berbagai pihak. Tindakan Israel itu dirasa melukai perasaan Umat Islam di seluruh dunia yang sedang tenang melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.

Selain itu, tindakan Israel juga bisa dikatakan tidak bermoral. Dengan senjata lengkap, militer Israel melakukan teror kepada warga sipil, khususnya Umat Islam di Palestina yang sedang melaksanakan shalat subuh berjamaah pada 15 April 2022 silam.

Pasalnya Israel telah melakukan serangan ke dalam rumah ibadah dan menyebabkan tidak kurang 150 warga sipil Palestina mengalami luka-luka akibat teror brutal tersebut. Hetifah Sjaifudian, Ketua Umum DPP Pengajian Al-Hidayah pun tak ketinggalan melakukan kecaman terhadap Israel.

Hetifah Sjaifudian dalam pernyataannya kepada Golkarpedia.com mengatakan bahwa tindakan militer Israel tersebutjelas sangat mengusik dan merusak upaya perdamaian yang selama ini diperjuangkan di tepi barat, Gaza, Palestina.

“Saya mengecam tindakan kekerasan aparat bersenjata terhadap warga sipil yang terjadi di Masjid Al Aqsa, ini sangat mengusik dan merusak kedamaian warga sipil dan umat beragama,” ujar Hetifah Sjaifudian kepada redaksi Golkarpedia.com (16/04/2022).

Hetifah yang juga merupakan politikus Partai Golkar dan anggota DPR RI, Komisi X DPR juga menyerukan penghentian segala tindakan kekerasan dan terorisme yang dilakukan militer Israel di tepi barat Palestina.

“Israel harus segera menghentikan tindakan yang nyata-nyata melanggar HAM, dimana setiap warga sipil harus bebas menjalankan kehidupan maupun menjalankan praktek agamanya,” sambung Hetifah lagi menegaskan.

Upaya rekonsiliasi internasional dan mediasi tampaknya hanya dipatuhi oleh satu pihak selama ini. Militer Israel seringkali melakukan berbagai upaya provokatif baik melalui pencaplokan wilayah dengan menambah jumlah pemukiman ataupun masuk ke dalam kompleks Masjidil Aqsa yang menjadi pusat peribadatan bagi tiga agama semitik.

Dalam upaya perdamaian yang selalu dilanggar oleh Israel, Hetifah pun berujar serta berharap agar Israel mau membuka sedikit saja mata kemanusiaannya untuk menahan diri terhadap segala teror yang diarahkan kepada masyarakat sipil Palestina.

“Agar aparat bersenjata untuk bisa menahan diri dan segera menghentikan tindak kekerasan untuk menghindari terjadinya korban yang lebih banyak lagi,” sebut Hetifah Sjaifudian mengakhiri pernyataan.