News  

Penumpang Pelita Air Tujuan Jakarta-Surabaya Melahirkan di Pesawat

Seorang penumpang Pelita Air dengan nomor penerbangan IP208 tujuan Jakarta-Surabaya melahirkan di dalam pesawat.

Humas PT Angkasa Pura 1 Juanda, Yuristo Ardi Hanggoro mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (27/6) sekitar pukul 14.05 WIB. Namun, Yuristo tak menyebut identitas perempuan yang melahirkan tersebut.

Yuristo menjelaskan, proses persalinan perempuan itu dilakukan di kursi bagian belakang dengan bantuan beberapa penumpang Pelita Air dan awak kabin.

Setelah penumpang itu melahirkan, awak pesawat melaporkan petugas terminal Bandara Juanda dan diteruskan ke ruang klinik Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk meminta bantuan medis.

“Pukul 14.18 WIB, pesawat udara Pelita Air IP208 dari CGK mendarat di Parking Stand 04,” jelas Yuristo kepada kumparan, Rabu (28/6).
“Tim petugas bandara yakni Airport Duty Manager, Airport Rescue and Fire Fighting, Apron Movement Controller, dan dokter dari KKP sudah standby di apron dan langsung berkoordinasi kepada awak kabin untuk melakukan penanganan medis kepada satu penumpang yang telah melahirkan di pesawat tersebut,” lanjutnya.

Usai mendarat, penumpang yang melahirkan itu langsung dievakuasi menggunakan ambulans KKP.
“Pukul 14.45 WIB, dokter KKP bersama petugas Gapura membawa penumpang tersebut dengan kendaraan ambulans untuk dirujuk ke RS Mitra Keluarga Waru,” ucapnya.

Yuristo menambahkan, proses persalinan tersebut berjalan dengan normal. “Ibu dan anak dalam keadaan sehat dan selamat,” tandasnya.

Kesaksian Penumpang Pesawat
Sementara salah satu penumpang pesawat Pelita Air yang membantu proses persalinan bernama Yulia (46) warga Kota Malang menceritakan, saat itu dirinya duduk di kursi paling depan.

Kemudian, ia mendengar pengumuman dari pramugari pesawat ada seorang penumpang yang duduk di bagian belakang ingin melahirkan.
Pramugari pesawat itu menanyakan kepada penumpang apakah ada seorang medis yang ada di dalam pesawat tersebut, namun tak ada.

“Aku sebagai penumpang kepo kenapa ya, waktu aku lihat ke belakang, di bangku paling belakang paling pojok sebelah kanan sudah heboh gitu kan. Terus pramugarinya ngambil kayak tirai gitu buat nutupin, akhirnya hati saya tergerak untuk aku mau tolong gitu aja sih sebenarnya,” kata Yulia.

Yulia mencoba untuk membantu proses persalinan. Ia mengatakan, proses persalinan itu cukup lancar.
“Alhamdulillah persalinannya itu sangat cepat sekali ya, mulai dari pecah ketuban sampai akhirnya lahir itu kayak cepet gitu. Di situ seperti yang di videoku itu mulai ngikat tali pusarnya untuk aku potong, setelah itu aku tolong bayinya, aku bersihin darah-darahnya,” ujarnya.

Setelah bayi dikeluarkan, Yulia mencari selimut untuk menutupi bayi tersebut bayi tetap dalam keadaan hangat.
Lebih lanjut, Yulia mengungkapkan bahwa dirinya bukan seorang tenaga medis ataupun bidan.

Ia hanya berbekal pengalaman proses persalinan dari saudaranya yang menjadi bidan. Selain itu, ia pernah melihat film dengan adegan proses persalinan.

Sehingga hal tersebut yang diterapkan untuk menolong perempuan yang melahirkan di dalam pesawat Pelita Air itu.
“Aku itu kan perias sebenarnya, MUA, jadi menyimpang sebenarnya, enggak ada ilmu tentang kebidanan atau apa. Itu karena aku lihat tante aku jadi bidan kan mas, sehingga oh jadi gini ya melahirkan, oh melahirkan haru kayak gini, kayak gini,” ungkapnya.

“Dan aku juga pernah lihat film yang di mana adegannya ada yang melahirkan jadi itu yang aku hafal. Ya cuma bermodalkan itu aku akhirnya memberanikan diri, okelah aku harus bertindak seperti ini. Jadi benar-benar enggak ada basicnya,” tutur dia.(Sumber)