Ketika kita berbicara Indonesia berarti kita bicara tentang para pahlawan bangsa yang telah gugur membela bangsa dan negara dengan mengorbankan harta darah, dan nyawa, kita bicara tentang para founding father’s yang telah merebut kemerdekaan dari tangan Belanda dan menciptakan tatanan bernegara, kita bicara tentang Raja-Raja yang telah merelakan kekuasaannya demi persatuan dan kesatuan Indonesia, dan tentu saja Indonesia adalah milik seluruh rakyat Indonesia.
Indonesia bukan saja sebagai negara yang telah merdeka, tapi juga negara yang sangat kompleks tetapi telah bersatu sebagai satu bahasa, satu bangsa, dan satu tanah air. Semua ini memerlukan perjuangan dan pengorbanan yang amat besar.
Lalu, relakah kita jika semua itu akan dihancurkan oleh sekelompok bandit yang hanya mengejar keuntungan pribadi tapi rela menghancurkan bangsa dan negara ?
Negara yang telah begitu mapan tapi dalam kurun waktu 10 tahun telah diporakporandakan sampai ke titik nadir akankah kita membiarkannya ?
Kenapa pemimpin negara dan para pimpinan lembaga negara yang telah mendapat amanat rakyat dan amanat Allah bukannya berusaha mencegahnya tapi bukannya cuma diam saja bahkan malah ikut terlibat di dalamnya ?
Bukankah membiarkan para perusak negara meraja lela sama dengan membantu terjadinya kehancuran Indonesia.? Bagi seorang Muslim, Allah telah melarang untuk bantu membantu dalam perbuatan dosa dan permusuhan : walaavta’aawanuu ‘,akal Utami wal’udwaan (dan janganlah kamu tolong menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan) (QS Al-Maidah : 2)
Kebiadaban Jokowi dalam menghancurkan Indonesia sudah sangat parah. Saat ini dia bukan lagi seorang penguasa negara, tapi kenapa kejahatannya bukannya dicegah tapi malah terus dibiarkan cawe-cawe menghancurkan Indonesia melalui kaki tangannya ? Jokowi itu sudah bisa dikatakan perusak dan pengkhianat negara, mengapa aparat penegak hukum yang diberi wewenang dan amanah oleh Allah dan rakyat juga ikut berkhianat ? Akankah kita terus menonton pertunjukan para bandit ini terus merusak Indonesia ?
Seharusnya, semua pejabat negara yang sudah tidak bisa lagi mengemban amanah mundur dengan suka rela dan digantikan oleh pejabat yang kompeten, bersih, berani dan punya nyali menegakkan kebenaran. Membiarkan Jokowi dan kaki tangannya terus cawe-cawe mengurus pemerintahan dan mengendalikan para pejabat negara, khususnya para pejabat penegak hukum, sama saja dengan mempercepat kehancuran Indonesia.
Kasus Pasar Pramuka yang jelas-jelas telah membongkar kebohongan dan penipuan seorang Jokowi dalam memalsukan ijazah, adalah tindakan kriminal yang seharusnya sudah cukup sebagai pintu masuk untuk menjerat Jokowi ke jeruji besi. Kasus yang sudah terang benderang ini akankah para penegak hukum masih mau mengelak dan mencari-cari alasan untuk tidak memprosesnya.?
Jika kejahatan kriminal Jokowi sudah sudah terang benderang ini tidak bisa ditangani lembaga-lembaga hukum di Indonesia, sebaiknya seluruh pejabat lembaga hukum mengundurkan diri atau lembaganya dibubarkan saja, selanjutnya diganti lembaga baru dan para pejabat yang baru.
Oleh: Sholihin MS (Pemerhati Sosial dan Politik)