Eng Hian Ungkap Alasan Utama Para Pebulutangkis Indonesia Sulit Berprestasi

Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Eng Hian, mengungkap apa yang menjadi penyebab prestasi bulu tangkis Indonesia melempem di semester pertama tahun 2025. Menurut Eng Hian, hal itu dapat terjadi karena tak semua atlet utama di Pelatnas Cipayung yang mencapai level elite.

Bulu tangkis Indonesia sedang mendapat sorotan tajam. Pasalnya, dari 13 turnamen BWF World Tour yang telah dilalui sejauh ini, hanya ada dua wakil Merah Putih yang berhasil meraih gelar juara. Gelar juara itu pun didapat pada turnamen berlevel Super 300.

Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti juara Thailand Masters 2025. Sementara satu gelar lainnya didapat Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu di Taipei Open 2025. Belum ada gelar juara yang berhasil diraih atlet Pelatnas PBSI pada turnamen berlevel Super 500 ke atas.

1. Bakal Terus Evaluasi
Eng Hian pun menyadari prestasi yang didapat atlet Pelatnas PBSI Cipayung dalam semester pertama tahun ini masih jauh dari kata sempurna. Pihaknya akan terus melakukan evaluasi demi mendongkrak prestasi para atletnya di kejuaraan-kejuaraan mendatang.

“Dari hasil turnamen yang diikuti sejak Januari dan terakhir kemarin di Indonesia Open, evaluasinya pelatih merasa masih mencari pola program latihan dan pola komunikasi yang tepat terutama untuk para atlet-atlet utama,” kata Eng Hian dalam keterangan PBSI, Jumat (20/6/2025).

2. Belum Capai Level Elite
Eng Hian menyampaikan, dalam enam bulan ke depan para atlet akan dikirim untuk mengikuti level turnamen yang sesuai dengan kapasitasnya dan dipatok target juara. Dia bahkan mengungkapkan kalau para pelatih Pelatnas PBSI menyebut atlet-atlet utama yang ada saat ini belum semuanya mencapai level elite.

“Pelatih juga harus membuat program pengiriman ke turnamen sesuai dengan kapasitas atau level atletnya. Enam bulan ke depan kami mengirimkan atlet-atlet ke turnamen sesuai dengan kemampuan mereka dengan target yang dipasang adalah meraih gelar juara,” ungkapnya.

“Menurut pelatih, atlet-atlet utama kita belum semuanya di posisi level elite. Perlu mengejar, menaikkan kemampuan baik teknik maupun fisik,” terang Eng Hian.

Pada sektor ganda putra, menurutnya hasilnya belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Sementara di sektor lain, Didi menyoroti Anthony Sinisuka Ginting dan Gregoria Mariska Tunjung yang sebenarnya sudah level elite, namun terkendala masalah kesehatan. Karena itu, PBSI saat ini tengah mencoba untuk meningkatkan pemain-pemain yang dirasa perlu naik level.

“Di ganda putra sebenarnya yang sudah mencapai level itu, tapi hasilnya baru 5x finalis dan memang belum sesuai harapan kita semua,” ujar dia.

“Di tunggal putra kondisi Anthony Sinisuka Ginting menjalani penyembuhan cedera sejak awal tahun, di tunggal putri Gregoria ada kendala dengan kesehatannya. Di bawah mereka, kami sedang terus akselerasi untuk naik level. Alwi, Putri Kusuma Wardani dan Jafar/Felisha,” tutup Eng Hian.(Sumber)