Pelatih PSG Christophe Galtier Ditahan Usai Diskriminasi Pesepakbola Muslim dan Kulit Hitam

Pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Christophe Galtier, ditangkap polisi pada Jumat (30/6). Pria 56 tahun tersebut diduga bersalah atas diskriminasi dan rasialisme.

Dilaporkan AS, dugaan tersebut terjadi selama Galtier memimpin Nice. Di sana, Pelatih kelahiran Marseille, Prancis, tersebut mengeluhkan jumlah pemain muslim di skuad.

Bukan hanya itu, Galtier juga telah bertindak untuk memfitnah dan merugikan mereka. Hal it diketahui melalui surel dari mantan direktur klub, Julien Fournier.

Musim lalu, tepat sebelum Galtier meninggalkan Nice, Fournier mengirim surel ke pemilik klub, INEOS, menjelaskan parahnya situasi yang disebabkan Galtier.

“Dia pergi ke restoran dan semua orang menyerangnya karena mengatakan bahwa tim itu penuh dengan orang kulit hitam,” isi surel Fournier dikutip dari AS.

Detail isi surel Fournier dikutip dari AS:
“Saya bertanya kepadanya apa yang salah dan dia menjelaskan bahwa tim itu tidak seperti dia, bahwa kami tidak dapat melanjutkan seperti ini,”

“Saya memintanya untuk membantu saya memahami apa yang dia katakan dan dia memberi tahu saya, ‘Anda telah membangun tim yang penuh dengan sampah,'”

“Saya memintanya untuk lebih tepatnya dan dia menambahkan, ‘Hanya ada orang kulit hitam dan setengah dari tim Anda ada di masjid pada Jumat sore,'”

“Saya memberi tahu Tuan John Valovic-Galtier bahwa saya sangat marah dengan komentarnya dan saya memintanya untuk segera meninggalkan kantor saya,”

 

Dijelaskan AS, penagkapan ini bukan berarti Galtier bersalah atas kejahatan apa pun. Tindakan ini hanya menahannya selama 24 jam sebelum diputuskan ditahan atau diteruskan ke pengadilan.
Selain Galtier, John Valovic-Galtier yang merupakan putranya juga ditangkap oleh Kepolisian Prancis.(Sumber)