News  

Mantan Anggota BIN Telusuri Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Soroti Peran Paiman Raharjo

ilustrasi iiazah Jokowi (IST)

Pemerhati politik dan kebangsaan M Rizal Fadillah mengungkap langkah serius yang kini tengah dilakukan oleh mantan anggota Badan Intelijen Negara (BIN), Kolonel Purnawirawan Sri Rajasa Chandra. Pengamat intelijen ini mengklaim sedang mendalami indikasi kuat terkait pembuatan ijazah palsu Presiden Joko Widodo, yang disebut-sebut dilakukan di kawasan Pasar Pramuka Pojok, Jakarta.

Menurut Rizal Fadillah, langkah investigasi intelijen ini merupakan kelanjutan dari temuan Bambang Beathor Suryadi, kader senior PDIP, yang sebelumnya telah mengungkap adanya kerja sama antara “orang Jokowi dari Solo” dan “orang PDIP Jakarta” dalam proses pembuatan dokumen tersebut pada tahun 2012. Dokumen itu digunakan sebagai kelengkapan syarat administrasi pencalonan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), serta kemudian dipakai kembali dalam pencalonan Presiden pada Pilpres 2014.

“Sri Rajasa dengan naluri intelijennya mengendus adanya peran aktor lokal yang saat ini sudah menjelma menjadi tokoh nasional,” ujar Rizal kepada Radar Aktual, Selasa (1/7/2025).

Sosok yang dimaksud adalah Prof. Dr. Paiman Raharjo, yang dikenal pernah memiliki usaha percetakan dan jasa penulisan skripsi di Pasar Pramuka Pojok. Kini, Paiman menjabat sebagai Rektor dan mantan Wakil Menteri serta dikenal luas sebagai Ketua Relawan Sedulur Jokowi.

Rajasa menduga ada hubungan erat antara karier gemilang Paiman dengan keterlibatannya dalam pembuatan dokumen yang mencurigakan tersebut. Ia bahkan menyebut perjalanan karier Paiman dari “tukang sapu, pembuat skripsi, hingga komisaris BUMN” sebagai sesuatu yang tidak bisa dilepaskan dari “simbiosis mutualisme” dengan Jokowi.

“Paiman bilang dia sudah tidak di Pasar Pramuka sejak 2002. Tapi dari temuan saya, ia masih aktif di sana hingga 2017. Jadi, saat dokumen Jokowi diproses, dia ada di lokasi,” kata Rajasa. Ia juga menyoroti alibi yang disampaikan Paiman, yang menurutnya menggunakan nama-nama referensi yang ternyata adalah keluarga dekat sendiri.

Sri Rajasa meyakini bahwa banyak fakta yang masih ditutupi, termasuk potensi intimidasi terhadap tokoh lain seperti Roy Suryo, yang beberapa kali bersuara soal keaslian ijazah Jokowi. Ia juga mencatat kebakaran kios-kios di Pasar Pramuka Pojok pada Desember 2024 sebagai peristiwa penting yang mungkin menghapus banyak jejak.

“Paiman melakukan deception, sebuah pengelabuan khas yang justru semakin menguatkan kecurigaan kami. Banyak misteri Paiman yang akan kami bongkar,” ujar Rajasa.

Dengan dukungan jaringan intelijen dan para informan yang masih eksis di lingkungan Pasar Pramuka, Rajasa bertekad mengungkap seluruh fakta di balik dugaan pemalsuan dokumen tersebut.

Apakah perburuan Rajasa ini akan menjadi kunci terungkapnya polemik panjang soal ijazah Presiden Joko Widodo?

“Nampaknya iya,” ujar Rizal Fadillah menutup.