Prambanan Jazz Festival 2023 Dorong Music Tourism dan Pertumbuhan Ekonomi

Prambanan Jazz Festival (PJF) 2023, acara yang dinantikan oleh para penggemar musik, telah dimulai hari ini pada Jumat (7/7). Selama enam hari penuh kejutan, dari tanggal 7 hingga 9 Juli dan 14 hingga 16 Juli 2023, PJF menghadirkan tema ‘Magical Experience’, menjanjikan perjalanan musik yang tak terlupakan.

Menampilkan lebih dari 60 musisi, termasuk 12 musisi internasional yang membawa beragam warna musik dari seluruh dunia. Di antara mereka adalah Scott Bradlee’s Postmodern Jukebox, Lukas Graham, Eric Benet, Faouszia, Gipsy Kings by Andre Reyes, Vertical Horizon, Bond, Conor Maynard, Tunde (Voice of Lighthouse Family), Seafret, Lucky Chops, dan Gemini.

Kedua belas musisi internasional ini akan tampil selama enam hari, sehingga setiap harinya akan ada penampilan musisi internasional yang menghibur.

Dalam konferensi pers di Prambanan Jazz Caffe, Sleman, pada Kamis (6/7) sore, Pendiri Rajawali Indonesia dan CEO Prambanan Jazz Festival Anas Syahrul Alimi, dengan antusias menyatakan bahwa para penikmat musik yang hadir tidak hanya menikmati Prambanan Jazz, tetapi juga menjadi pelaku music tourism. Hal ini diharapkan dapat menghidupkan perekonomian dan menciptakan perputaran uang yang signifikan.

“Kita perlu memahami bahwa ketika orang datang ke Prambanan Jazz, sebenarnya mereka berperan sebagai pelaku music tourism. Mereka datang ke Prambanan Jazz tidak hanya untuk acara tersebut, tetapi juga bisa mengunjungi Artjog, desa wisata, atau tempat wisata lain seperti Kaliurang atau Tebing Breksi,” ungkap Anas Syahrul Alimi, Kamis (6/7) sore.

Anas juga menambahkan, “Dalam hal ini, kita harus mendorong ekosistem music tourism ini agar dapat menyebar ke berbagai tempat. Mereka tidak hanya datang untuk menonton Prambanan Jazz, tetapi juga akan tinggal lebih lama.”

Sementara itu, Tovic Raharja, Direktur Utama Rajawali Indonesia, menyatakan bahwa pihaknya tidak mengalami hambatan atau kesulitan dalam mengundang artis internasional.

“Semua hal terkait pertunjukan dapat kami atasi di sini. Bahkan ada beberapa yang belum melunasi pembayaran mereka, namun mereka sudah tiba di sini,” kata Tovic.

Irianto Harko Saputro, Direktur Bisnis Dana Jasa dan UMKM Bank Jateng, yang mewakili Bank Jateng selaku sponsor utama Prambanan Jazz, menyambut baik ungkapan Anas tentang pentingnya music tourism.

Ia menyatakan bahwa music tourism bukan hanya tentang musik semata, tetapi juga memiliki potensi untuk menggerakkan perekonomian masyarakat sekitar.

“Saya membayangkan mereka tidak hanya datang untuk menonton konser, tetapi juga berwisata. Mereka akan menjelajahi sekitar, menginap di hotel, dan berkontribusi pada pendapatan masyarakat setempat, baik melalui makanan maupun penginapan. Ini merupakan tanggung jawab kami di Bank Jateng untuk membangun perekonomian,” pungkas Irianto.(Sumber)