Usai Viral Kasus Korupsi Suaminya, Akun Instagram Sandra Dewi Menghilang

Nama Sandra Dewi masih terus menjadi sorotan usai suaminya, Harvey Moeis, terjerat kasus korupsi Timah. Sandra pun sempat memenuhi panggilan Kejaksaan untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus korupsi suaminya.

Kini, di tengah ramainya kasus tersebut, akun Instagram Sandra Dewi mendadak menghilang. Dari penelusuran, bila nama Sandra dicari di Instagram, maka akunnya tidak dapat ditemukan.
“Sorry this page isn’t available,” tulis Instagram.

Yang tersisa kini hanya akun bisnis Sandra Dewi yaitu, @sandradewigold_id dan juga akun-akun fanbase Sandra Dewi.

Belum diketahui secara pasti apakah akun IG yang telah centang biru itu menghilang karena dihapus oleh Sandra sendiri atau memang ada keterlibatan pihak lain.

Sebelumnya, Sandra Dewi menjalani pemeriksaan atas kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah, yang menjerat suaminya, Harvey Moeis, pada Kamis (4/4).

Ketika keluar dari gedung Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Militer, Sandra Dewi tampak tersenyum. Dia meminta doa yang terbaik untuk proses hukum yang berjalan.

“Doain aja ya,” kata Sandra.
Sandra tidak mau banyak berkomentar. Dia hanya meminta agar tak ada berita yang tidak benar dalam proses hukum yang menjerat suaminya.

“Jangan bikin berita yang enggak benar,” ujar Sandra.
“Tolong liat data yang benar,” tambahnya.

Kejaksaan Agung juga resmi menyita mobil mewah Rolls-Royce milik Harvey Moeis. Mobil mewah tanpa pelat nomor itu dibawa ke Kejagung menggunakan mobil derek.

Dirdik Jampidsus Kuntadi mengatakan, selain menyita Rolls-Royce, pihaknya menyita mobil Mini Cooper.

Dalam kasus ini, suami Sandra Dewi itu telah ditetapkan sebagai tersangka. Kasus ini terkait dugaan korupsi dalam tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah.

Kejagung masih menghitung kerugian keuangan negara dalam kasus ini. Sementara itu menurut ahli lingkungan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Bambang Hero Sahardjo, mengatakan terdapat kerugian lingkungan dalam kawasan hutan dan non kawasan hutan akibat kasus timah ini. Diduga, negara menelan kerugian total Rp 271 triliun akibat dampak lingkungan yang timbul.
(Sumber)