News  

Gibran Dituding Jiplak Konsep Dune dan Langgar Hak Cipta, Dilaporkan ke Warner Bros

Wakil Presiden Indonesia Gibran Rakabuming baru-baru ini mengunggah ucapan Hari Raya Idulfitri di akun X miliknya. Ucapan tersebut dibuat dalam bentuk video yang dihasilkan dari teknologi kecerdasan bautan (AI).

Dalam video singkat tersebut, tampak Gibran Rakabuming menunggangi seekor unta bersama dengan istrinya, Selvi Ananda. Keduanya tampak menyusuri padang pasir yang luas dengan penampakan bangunan piramida di belakang mereka. Tak hanya itu, terlihat pula Monumen Nasional atau Monas.

Baik Gibran Rakabuming maupun Selvi Ananda terlihat mengenakan pakaian khas bernama stillsuit berwarna gelap dan umumnya terbuat dari bahan elastis.

“Selamat Hari Raya Idulfitri 1446 H. Mohon maaf lahir dan batin. Di hari yang suci ini, mari kita eratkan silaturahmi, satukan hati, dan saling memaafkan demi Indonesia yang lebih damai dan maju,” tulis Gibran Rakabuming dalam keterangan pada videonya.

Unggahan itu kemudian dibagikan ulang oleh akun X @IndoPopBase yang menyoroti penggunaan AI oleh Wapres Gibran Rakabuming. Sebelumnya, pemilihan AI dalam industri kreatif sendiri telah memicu polemik.

Namun, salah satu warganet melaporkan Gibran Rakabuming ke Warner Bros, sebuah perusahaan hiburan film asal Amerika Serikat, karena dinilai melanggar hak cipta film Dune.

“Hai @warnerbros, Wakil Presiden Indonesia baru saja melakukan pelanggaran hak cipta dengan memodifikasi salah satu adegan di Dune melalui AI tanpa izin dan mengunggannya di akunnya yang memiliki 6 juta pengikut. Silakan tuntut dia,” cuit akun @asyadictive.

Dune sendiri merupakan sebuah film epik fiksi ilmiah yang disutradarai oleh Denis Villeneuve, berdasarkan novel klasik Dune karya Frank Herbert yang pertama kali diterbitkan pada 1965. Film ini dirilis pada 2021 dan merupakan adaptasi dari bagian pertama dari novel tersebut.

Film tersebut dikenal karena sinematografinya yang luar biasa. Denis Villeneuve, yang sebelumnya menyutradarai Arrival dan Blade Runner 2049, membawa keindahan visual dan atmosfer yang sangat menonjol.

Lanskap gurun yang luas dan menakutkan, bersama dengan desain futuristik yang rumit, menciptakan pengalaman sinematik yang imersif. Penggunaan efek visual yang realistis, termasuk penciptaan sandworm dan berbagai teknologi futuristik, juga menjadi salah satu daya tarik utama film ini.

Adapun tema, konsep, dan gaya berpakaian Gibran Rakabuming dalam video tersebut mirip seperti film Dune.

Unggahan yang disukai sebanyak lebih dari 93.000 kali oleh sesama pengguna X itu pun menuai beragam komentar.

“Kenapa ya Gibran terobsesi banget sama AI? Kayak orang kabupaten yang bener-bener baru ketemu teknologi aja. Nggak kepikiran untuk pakai illustrator apa?” komentar @litera*******

“Belakangan anda sebagai Wapres @gibran_tweet gencar kampanyekan agar generasi muda manfaatkan AI untuk berbagai kebutuhan. Mestinya diimbangi juga dengan pentingnya hargai hak cipta atau HAKI. Etika itu penting. Jangan seperti anda duduk di kursi RI2, akali konstitusi. Ups,” tambah @katauf********

“Pertama, lihat bola matanya (sebelah kiri). Kedua tidak ada huruf ‘i’ di kata Idulfitri. Ketiga, dalam video tersebut digambarkan sebuah negara yang hancur menjadi padang pasir yang tandus, hanya memisahkan Monas (apakah seperti itu negara kita ke depannya),” timpal @angga******

“Halo Warner Bros, perubahan ini dilakukan tanpa izin dan dapat dianggap sebagai pelanggaran hak cipta. Saya dengan hormat mendesak anda untuk mempertimbangkan mengambil tindakan hukum guna melindungi hak-hak anda. Terima kasih atas waktu dan perhatian anda terhadap masalah ini,” sahut @earth********

“Dituntut pun palingan sama Warner Bros cuma disuruh bayar denda doang. Kalau emang bakal mau bayar, pasti bayarnya pakai duit negara. Kita bayar pajak dipake buat bayar buzzer aja ngamuk, ini malah buat bayar denda pejabat,” sambung @dhim.(Sumber)