Tekno  

Dapat Investasi Jepang Rp.700 Miliar, GoPlay Masih Prioritaskan Konten Lokal

Go-Play, layanan streaming on demand milik Go-Jek, mengatakan masih akan memperbanyak komposisi konten lokal dibandingkan konten luar di dalam layanannya.

Sebelumnya, beberapa bulan lalu, Cool Japan Fund yang dinaungi oleh Kementerian Ekonomi, Perdagangan, Industri Jepang menaruh investasi sebesar US$50 juta atau setara Rp700 miliar, berdasarkan laporan Nikkei Asian Review (16/10/2019).

Berdasarkan laporan, investor berharap dapat meningkatkan popularitas anime dan film horor dari Jepang melalui layanan streaming milik Go-Jek.

VP Marketing Go-Play Sasha Sunu menyebut bahwa proporsi konten yang ada di Go-Play masih akan didominasi oleh film lokal, kendati memang ada beberapa konten luar yang juga ditayangkan oleh Go-Play.

“Memang seperti yang sudah ada di aplikasi sekarang, ada beberapa dari Korea, Thailand, dan Waku-waku dari Jepang. Jadi, sebenarnya strateginya fokus di lokal dengan beberapa dari negara lain,” ujarnya di Conclave Co-working, Jumat (24/1/2020).

Sasha enggan menyebut berapa konten dari Jepang yang sudah ataupun yang bakal masuk ke Go-Play. Hingga kini, baru Waku-waku yang ia sebut sudah bertengger di layanan streaming perusahaan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim tersebut.

Fokusnya masih dengan konten lokal yang diproduksi dari rumah lokal. “Jadi, yang diutamakan masih banyak film lokal, film atau serial, cerita-cerita lokal, dari production house lokal juga,” katanya.

Go-Play sendiri dalam rentang 2019 hingga kini sudah merilis serial terbarunya, yakni Saiyo Sakato, Kata Bocah The Show, dan Tunnel. Adapun Gossip Girl Indonesia, salah satu dari serial original milik Go-Play masih menunggu tanggal main. {wartaekonomi}