News  

Skandal Seks Gereja Irlandia, Paus Minta Ampunan Tuhan

Skandal Seks Gereja Irlandia, Paus Minta Ampunan Tuhan Radar Aktual

Paus Fransiskus memohon pengampunan Tuhan atas sejumlah skandal pelecehan seksual yang terjadi di gereja Irlandia. Di lain sisi, dia menghadapi tuduhan menutupi berbagai kasus pelecehan seksual.

Di depan 45 ribu pendukung yang berkumpul di sebuah kuil, Knock, Irlandia, Paus menyatakan skandal tersebut merupakan “luka terbuka” dan mendesak adanya tindak lanjut yang tegas untuk menegakkan kebenaran dan keadilan. Pada suatu misa, pekan lalu, dia mengakui pelanggaran lain yang dilakukan gereja di Irlandia, yakni menampung perempuan yang melahirkan di luar nikah.

Sementara itu, sekitar 5.000 orang yang mewakili korban pelecehan maupun pendukung, menerjang hujan deras demi menghadiri long-march “Stand for Truth”. Dalam barisan, tampak seorang perempuan berpakaian layaknya biarawati, lengkap dengan atribut darah berceceran di baju dan tangannya.

“Saya pikir (kasus pelecehan) ini jelas menyebabkan cukup banyak persoalan. Karena penyembuhan memakan waktu yang sangat lama,” ujar juru kampanye William Gorry.

Dalam rangkaian demonstrasi “Nope to the Pope” lainnya, sejumlah masyarakat menyerukan pengakuan atas gay dan transgender, penerimaan alat kontrasepsi oleh Vatikan, penindakan terhadap kasus pelecahan, hingga batasan jelas antara agama dan negara di Irlandia.

“Menurut saya, semestinya dia (Paus) berlutut dan memohon pengampunan orang-orang Irlandia,” cetus Lisa Barcaen, demonstran yang berpakaian seperti biarawati.

Seruan terhadap skandal pelecehan seksual yang seakan ditutupi, membuat posisi Paus Fransiskus semakin terpojok. Mantan Utusan Khusus Vatikan untuk Amerika Serikat (AS) bahkan menuduh Paus sempat mengabaikan laporan pelecehan seksual yang melibatkan kardinal tinggi AS Theodore McCarrick. Walaupun pada akhirnya McCarrick dipaksa mengundurkan diri bulan lalu.

Sebelumnya, Uskup Agung Carlo Maria Vigano menulis surat kepada Paus Fransiskus. Dalam surat yang diterbitkan National Catholic Register, disebutkan Paus telah mendapatkan informasi terkait kasus tersebut sejak 2013 lalu. Namun Paus malah mencabut sanksi terhadap McCarrick, yang dijatuhkan pendahulunya, Paus Benediktus.

“Paus sebenarnya sudah tahu dari setidaknya sejak 2013, bahwa McCarrick adalah predator dengan banyak kasus pelecehan. Dia juga tahu McCarrick adalah seorang koruptor ,” tulis Vigano yang menyayangkan sikap Paus menutupi kesalahan McCarrick sampai akhir.

Terhadap tuduhan tersebut, Paus enggan berkomentar lebih lanjut. “Saya tidak akan mengeluarkan sepatah kata pun tentang itu,” ujar dia kepada beberapa wartawan yang ikut dalam perjalanannya menuju Roma.

Paus sempat menemui 8 korban pelecehan seksual, termasuk seorang perempuan yang diserang seorang imam (pendeta) saat berusia 13 tahun. Setelah melakukan pertemuan, Paus mengungkapkan perasaannya sungguh hancur. Paus pun sedih atas nasib perempuan yang belum menikah, namun dipaksa melepaskan anak yang baru dilahirkan untuk diadopsi.

Adapun, Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar secara langsung mendesak Paus untuk mengambil tindakan terhadap pelanggaran dan memastikan keadilan bagi para korban di seluruh dunia.

“Bapa Suci, saya meminta Anda menggunakan pengaruh Anda untuk memastikan bahwa tidak akan ada lagi kasus yang menodai gereja, baik di Irlandia maupun di berbagai belahan dunia,” tegas Varadkar.