News  

Inilah Partai Politik Pengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024

Setelah sempat menjadi kontroversi soal rencana oligarki akan borong partai politik sebagai upaya menjegal pencalonan Anies Rasyid Baswedan sebagai calon presiden menimbulkan reaksi keras dari banyak pihak. Terutama pendukung Anies Baswedan. Mereka khawatir Anies Baswedan dijegal. Kekhawatiran yang wajar. Mengingat oligarki punya uang teu kawadahan kata orang Sunda.

Berdasarkan gelagat partai politik yang tampak ke permukaan hingga hari ini. Saya tetap berkeyakinan Anies Baswedan akan lolos presidential threshold. Ada beberapa alasan mengapa saya begitu yakin Anies Baswedan bakal lolos presidential threshold 20 persen:

Pertama, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak mengusung kadernya sendiri sebagai calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres yang bakal digelar 14 Februari 2024.

Ketua Umum NasDem Surya Paloh dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa clear tidak nyapres maupun nyawapres. Habib Salim Segaf al-Jufri Ketua Majelis Syuro PKS, walaupun baliho lebarannya banyak tersebar di seluruh Indonesia. Belum tersiar kabar Habib Salim akan nyapres atau nyawapres. Malah Habib Salim lebih terkesan branding logo baru PKS ketimbang ada manuver politik untuk nyapres.

Kedua, Anies Rasyid Baswedan punya kedekatan emosional dengan PKS, NasDem, PPP, PAN dan Demokrat.

Anies Baswedan dikenal sebagai salahsatu deklarator Ormas NasDem pimpinan Surya Paloh. Anies Rasyid Baswedan juga pernah ikut konvensi Partai Demokrat tahun 2013. Demikian pula dengan PKS, PAN dan PPP, Anies Rasyid Baswedan punya kedekatan emosional dengan beberapa Pengurus Pusat ketiga partai berbasis massa Islam tersebut.

Ketiga, selama menjadi Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan mendapat dukungan penuh dari PKS, PAN, PPP, Demokrat dan NasDem dari serangan PDIP dan PSI. Bahkan Partai Golkar Jakarta saja berada dibarisan PKS dan partai lainnya membackup Anies Rasyid Baswedan dari interpelasi PDIP dan PSI.

Keempat, PAN dan PPP perlu figur kuat agar lolos ke Senayan pada 2024. Sejauh ini, PAN belum punya figur pengganti setelah ditinggal oleh Amien Rais. Hal yang sama berlaku pula dengan PPP.

Kedua partai berbasis massa Islam ini perlu figur yang mampu mendongkrak elektabilitas PAN dan PPP. Dengan mendukung Anies Rasyid Baswedan sebagai calon presiden diharapkan PAN, PPP, PKS dan NasDem akan mendapatkan efek ekor jas (coat-tail effect).

Seperti dikutip dari Wikipedia, efek ekor jas adalah istilah umum yang merujuk kepada hasil yang diraih oleh suatu pihak dengan cara melibatkan tokoh penting atau tersohor, baik langsung maupun tidak langsung, melalui suatu perhelatan.

Kelima, bergabungnya PAN dan PPP dalam Koalisi Indonesia Bersatu bersama Partai Golkar diyakini belum mengarah pada salahsatu figur yang akan diusung di Pilpres 2024.

Koalisi Indonesia Bersatu lebih dari sekadar manuver ketiga partai tersebut untuk menjadi magnet politik dan saling menjajaki terhadap beberapa figur yang akan diusung di Pilpres 2024. Bisa saja KIB akan pecah kongsi setelah tidak ada kesepahaman terhadap calon presiden yang disepakati.

Berdasarkan lima alasan tersebut serta kecenderungan politik yang terjadi hari ini. Dengan rumus matematika politik apapun dan simulasi koalisi dengan partai apapun, saya yakin Anies Rasyid Baswedan akan lolos presidential threshold 20 persen.

Dengan koalisi minimal tiga partai saja sudah aman bagi Anies Rasyid Baswedan untuk ikut kontestasi Pilpres 2024. Misalnya koalisi NasDem, PKS dan PPP, Anies Rasyid Baswedan telah mengantongi 22,2 persen. Telah melebihi ambang batas minimal persyaratan pencalonan presiden seperti dipersyaratkan UU No 7 tahun 2017 tentang Pemilu Pasal 222.

Apalagi kalau PAN dan Partai Demokrat ikut bergabung. Dua partai ini punya hubungan personal cukup dekat antara SBY dan Hatta Rajasa. Partai Demokrat dan PAN ikut bergabung bersama NasDem, PKS dan PPP. Kelima partai tersebut telah mengantongi 226 kursi DPR atau 39 persen.

Andaipun NasDem tidak jadi bergabung bersama Partai Demokrat, PKS, PAN dan PPP, Anies Rasyid Baswedan tetap lolos presidential threshold. Walaupun kecil kemungkinan PAN dan Partai Demokrat akan berbeda perahu. Itu artinya peluang duet Anies-AHY semakin terbuka lebar.

Wallahua’lam bish-shawab.

Bandung, 25 Syawal 1443/26 Mei 2022
Tarmidzi Yusuf, Pegiat Dakwah dan Sosial