Mungkinkah Nasdem Tinggalkan Anies Baswedan Demi Capreskan Andika Perkasa?

Heboh Partai Nasdem akan mencalonkan sosok lain selain Anies Baswedan pada Pilpres 2024. Sosok lain tersebut adalah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Santer disebut-sebut Nasdem akan mencalonkan Anies Rasyid Baswedan sebagai calon presiden dari Partai Nasdem pada Rakernas 15-17 Juni 2022 selain 2 (dua) nama yang telah menjadi perbincangan publik, yaitu Ganjar Pranowo dan Andika Perkasa.

Partai besutan Surya Paloh ini diisukan bakal putar haluan dengan mencapreskan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Menantu AM Hendropriyono itu disebut-sebut akan dicapreskan oleh Nasdem.

Dibalik tiba-tibanya Nasdem bikin kejutan dengan memunculkan sosok Andika Perkasa sebagai calon presiden menimbulkan beberapa spekulasi:

Pertama, bisa jadi hanya propaganda media untuk penggiringan opini publik.

Kedua, menyuarakan suara titipan dari salahsatu sosok yang sering diungkap media ke publik.

Ketiga, untuk memecah konsentrasi publik agar tidak mengarah pada satu sosok calon presiden tertentu. Apalagi berhembus kabar ada kalangan tertentu dari internal Nasdem belum bisa menerima sosok populer tersebut.

Keempat, tarik ulur Nasdem agar irama pencalonan presiden dan calon wakil presiden dalam irama politik NasDem.

Kelima, Nasdem tidak mau tergesa-gesa mengumumkan calon presiden untuk menjaga loyalitas pemilih Nasdem agar tidak lari dan merangkul suara dari kalangan Islam.

Benarkah Nasdem berani ‘berjudi’ mencapreskan Andika Perkasa? Selain elektabilitas Andika Perkasa terpaut jauh dibawah Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, juga masa jabatan Andika Perkasa sebagai Panglima TNI akan berakhir akhir tahun ini.

Andai isu pencapresan Andika Perkasa oleh Nasdem benar, bukankah ini pertaruhan besar bagi NasDem atau hanya sekadar cek gelombang untuk mengukur sejauh mana respon publik terhadap Andika Perkasa. Apakah cocok untuk calon RI-1 atau calon RI-2 atau malah masuk kotak sama sekali.

Selama setahun menjabat Panglima TNI, kita belum mendengar gebrakan Andika Perkasa untuk mengerek elektabilitas. Bisa saja pendukung Andika Perkasa berkilah bahwa Panglima TNI tidak boleh berpolitik.

Benar sekali Panglima TNI tidak boleh berpolitik. Tapi gebrakan Panglima TNI dalam meningkatkan performa TNI bisa menjadi kredit poin bagi Andika Perkasa di mata publik. Misalnya sikap tegas TNI dalam menumpas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

Apalagi saat Andika Perkasa pensiun. Tentu saja lebih sulit bagi Andika Perkasa untuk mendongkrak elektabilitas karena Andika Perkasa tidak punya panggung politik.

Lagi pula terdengar kabar, sebenarnya Andika Perkasa digadang-gadang oleh elit politik tertentu untuk calon wakil presiden bersanding dengan calon presiden. Bisa mendampingi Anies Baswedan, Ganjar Pranowo atau Puan Maharani.

NasDem mencoba memainkan irama pencapresan untuk mengeruk keuntungan politik melalui cek gelombang pencapresan Andika Perkasa.

Wallahua’lam bish-shawab

Bandung, 26 Syawal 1443/27 Mei 2023
Tarmidzi Yusuf, Pegiat Dakwah dan Sosial