Prabowo Hanyalah Manusia Biasa

Prabowo Hanyalah Manusia Biasa Radar Aktual

Sahabat..
Ratna Sarumpaet, akhirnya mengaku telah berbohong. Kasus penganiayaan yang dia kisahkan dihadapan Prabowo, Amien Rais, Fadlizon, dan beberapa tokoh lainnya di satu tempat di Cibinong, dan memperoleh reaksi keras, ternyata bohong.

Sampai di sana, kasus orang berbohong, mungkin biasa saja. Terlalu banyak orang dari berbagai kalangan yang biasa melakukan kebohongan. Bahkan, ada capres 2014 yang hingga hari tetap tidak memenuhi janji-janji politiknya, padahal dia sudah menang. Orang menganggap biasa saja.

Tapi, persoalan muncul ketika Prabowo, Amien Rais, Joko Santoso, dan beberapa tokoh lainnya, Selasa (2/10) malam, di Kertanegara membuat pernyataan pers. Intinya ya mengutuk kekerasan itu. Prabowo selain kasus Ratna, ia menyebut juga kasus Novel Baswedan (KPK), Hermansyah (akhli IT), dan Neno Warisman (penggiat #2019 Ganti Presiden) kasus-kasusnya melayang-layang seperti angin. Padahal kasusnya adalah fakta dan patut dapat diduga terkait atau berkait dengan kasus politik.

Masalah muncul karena ternyata Ratna yang selama ini dikenal sebagai pejuang demokrasi yang gigih, berani, dan konsisten, ternyata tega melakukan kebohongan. Bahkan seperti pengakuannya sendiri sehari setelah ia berkisah di hadapan Prabowo dan Amien Rais, kisah bohongnya justru untuk menghindari pertanyaan keluarganya.

Ia takut dapat pertanyaan yang menyudutkan: Mengapa melakukan operasi plastik padahal usianya sudah 70? Untuk itu, ia terpaksa mengarang telah dipukuli.

Sekali lagi, sampai di sini tidak ada yang istimewa. Tapi, ketika perbuatan itu terkait dan berkait dengan pergerakannya di dunia politik, maka kisahnya tidak bisa dibiarkan. Untuk itu, Prabowo dan Amien Rais segera bereaksi.

Salahkah Prabowo?
Bagi orangnyang berseberangan, Prabowo dan Amien Rais pasti salah. Tapi, jika kita mau obyektif melihatnya, langkah yang dilakukan, khususnya oleh Prabowo, sama sekali tidak salah. Ia tidak menyebut siapa pun yang telah melakukan perbuatan itu. Ia bahkan menyebut beberapa kasus yang sudah terjadi, tetapi belum ada apa-apanya. Artinya, pelaku masih tenang-tenang saja.

Selain itu, reaksi Prabowo khususnya, adalah bukti bahwa ia sangat tanggap dan sangat anti kekerasan. Apalagi hal itu menimpa seorang nenek yang sudah 70 tahun. Melindungi yang kemah adalah langkahnya sejak masih jadi perwira TNI AD. Sensitifitasnya masih terjaga hingga hari ini.

Bahwa reaksinya keliru karena Ratna ternyata berbohong, itu jiga bukti bagwa Prabowo adalah manusia biasa. Dia bukan superman, dan bukan makhluk yang tidak bisa berbuat salah. Artinya, reaksinya khusus kasys Ratna sangat keliru, tapi pernyataannya tentang Novel, Herman, dan Neno adalah fakta yang tak terbantah.

Jadi, jika ingin dituding keliru, ya khusus kasus Ratna saja. Sekali lagi, jekeliruannya itu justru menunjukkan pada kita bahwa Prabowo adalah manusia biasa. Dan pilpres nanti, kita juga akan memilih manusia bukan superman atau orang suci yang tak bisa salah.

Sampai sini, sahabat pahamkan? Semoga kelak Prabowo bisa lebih berhati-hati tanpa harus takut salah. Seperti kodratnya, manusia itu adalah tempatnya salah, kecuali Rasulullah Muhammad SAW.

Semoga bermanfaat…