News  

Wah! Teleskop Raksasa China “Sky Eye” Deteksi Sinyal Alien

Teleskop FAST di China. Foto: Dok. National Astronomical Observatories of China

Ilmuwan China mengeklaim berhasil mendeteksi sinyal alien menggunakan teleskop radio raksasa berdiameter 500 meter milik mereka.

Laporan penemuan ini diposting, namun lalu dihapus oleh ilmuwan China.

Astronom di Beijing Normal University menemukan apa yang mereka sebut “beberapa kasus kemungkinan jejak teknologi dan peradaban extraterrestrial dari luar bumi

.” Laporan ini dipublikasikan di portal berita milik Kementerian Sains dan Teknologi China bernama Science and Technology Daily pada Selasa (14/5).

Sinyal ini terdeteksi pada teleskop radio raksasa milik China yang bernama Five-hundred-meter Aperture Spherical radio Telescope (FAST), atau kadang-kadang disebut juga sebagai “Sky Eye” (mata langit).

Teleskop ini memegang rekor sebagai teleskop terbesar di bumi, mengalahkan teleskop radio Arecibo yang runtuh pada 2020 lalu dan memiliki diameter 305 meter.

Teleskop FAST aktif memindai langit untuk mencari sinyal yang berpotensi merupakan sinyal radio artifisial buatan peradaban cerdas di luar bumi sejak 2019.

Pada 2020 ilmuwan mengumumkan menemukan dua sinyal pita sempit (narrowband).

Tahun ini mereka mengumumkan menemukan sinyal radio pita sempit lagi dari exoplanet (planet luar bumi) yang dijadikan target observasi.

Dilansir dari Federal Communication Commission AS, sinyal radio sempit kerap digunakan untuk telekomunikasi.

Namun bukan berarti tiap sinyal pita sempit (narrow band), adalah sinyal yang dihasilkan alat telekomunikasi.

Banyak objek natural di alam semesta yang menghasilkan sinyal radio. Sejauh ini, observasi lanjutan untuk mengonfirmasi argumen sinyal radio alien cerdas memang perlu dilakukan.

“Ini adalah beberapa sinyal elektromagnetik pita sempit yang berbeda dari masa lalu, dan tim saat ini sedang mengerjakan penyelidikan lebih lanjut,” kata Zhang Tongjie, kepala ilmuwan di China Extraterrestrial Civilization Research Group di Beijing Normal University, kepada Science and Technology Daily.

“Kemungkinan sinyal mencurigakan adalah semacam gangguan radio (yang) sangat tinggi. Hal itu perlu dikonfirmasi lebih lanjut dan dikesampingkan. Ini mungkin (akan menjadi) proses yang panjang.”

Berita ini viral di jejaring sosial media China seperti Weibo. Namun kemudian artikel aslinya dihapus tanpa alasan yang jelas.

Perburuan alien menggunakan sinyal radio sudah dilakukan sejak lama.

Pada tahun 1980an ada program Search of Extraterrestrial Intelligence (SETI) yang mencari jejak teknologi alien dari sinyal radio.

Dekade berjalan, hasilnya nihil. Program yang sejenis kemudian dilanjutkan Breakthrough Listen yang diinisiasi Stephen Hawking pada 2015.(Sumber)