Aksi Solidaritas Meninggalnya 2 orang Bobotoh, Viking Bakal Kosongkan Laga Persib Vs Bhayangkara FC

Bobotoh di laga Persija vs Persib

Kelompok suporter Persib, Viking Persib Club, sudah mengambil sikap usai insiden dua Bobotoh meninggal di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Jumat (17/6).

Viking memutuskan tak akan hadir ke laga Persib selanjutnya dan mengusulkan pertandingan Piala Presiden 2022 dipindah ke Stadion Si Jalak Harupat.

Insiden mengerikan ini terjadi saat laga Persib vs Persebaya Surabaya.

Antusiasme membeludak dan banyak suporter tak bertiket memaksa masuk ke dalam Stadion GBLA.

Penumpukan massa terjadi di pintu masuk stadion. Korban jiwa adalah Asep Ahmad Solihin asal Cibaduyut dan Sopiana Yusup asal Bogor.

Menurut polisi, dua Bobotoh itu meninggal akibat kehabisan oksigen, sedangkan keluarga Asep meyakini bahwa korban terinjak dan tertimpa pagar di Stadion GBLA.

Panca Octavian selaku Pengurus Bidang Organisasi dan Keanggotaan Viking Persib Club menjelaskan bahwa Viking tak akan hadir ke GBLA untuk laga Persib vs Bhayangkara FC, Selasa (21/6). Ini sebagai bentuk solidaritas untuk kedua Bobotoh yang meninggal.

”Kami Viking tidak tidak akan masuk atau datang ke stadion saat laga Persib vs Bhayangkara di Piala Presiden Selasa besok.

Aksi ini sebagai bentuk solidaritas dan menghormati keluarga almarhum Sopiana Yusup dan Ahmad Solihin,” kata Panca kepada kumparan, Minggu (19/6).

Panca juga berharap, stadion untuk laga Grup C Piala Presiden dipindah ke stadion lain, opsi terbaiknya adalah Stadion Si Jalak Harupat yang berada di Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung. Ia ingin Stadion GBLA dibenahi dulu.

”Harapan kami kalau GBLA tidak memungkinkan secara kapasitas dan lingkungan di sekitar yang tidak mendukung, lebih baik dipindah saja sembari menunggu perbaikan atau renovasi bangunan GBLA menjadi layak digunakan,” ujar Panca.

”Kemudian, untuk kelanjutan Piala Presiden bisa dipindahkan terdekat ke Stadion Si Jalak Harupat atau daerah mana pun di Jawa Barat yang memiliki lapangan sesuai standar liga, karena Persib bukan hanya milik warga Bandung, tapi juga warga Jabar,” pungkasnya.

Persoalan pelik memang terjadi pada Stadion GBLA. Akses, keamanan dan kenyamanan sekitar stadion menjadi permasalahan yang tak kunjung terselesaikan. Stadion ini juga sempat rusak dan terbengkalai lama saat tidak digunakan Persib.

Insiden yang menimpa Sopiana Yusup dan Ahmad Solihin bukan kali pertama terjadi di GBLA. Pada 2017 dan 2018, terjadi pengeroyokan di area Stadion GBLA yang menyebabkan masing-masing korban bernama Ricko Andrean dan Haringga Sirla tutup usia.(Sumber)