7 Pembalap Lulusan Akademi VR46 Milik Valentino Rossi Yang Sukses di Dunia MotoGP

SEBANYAK 7 pembalap lulusan akademi VR46 milik Valentino Rossi yang sukses meniti karier di dunia balap motor, akan diulas dalam artikel ini.

Ya, selain menghabiskan waktu panjang sebagai seorang pembalap, Valentino Rossi punya akademi balap bernama VR46.

Sebab demikian, tak heran bila anak didik Valentino Rossi, yang masuk di akademi VR46 punya kemampuan hebat seperti mentornya. Nah, soal itu, siapa saja sebenarnya lulusan akademi VR46 yang sukses meniti karier di dunia balap?

Berikut 7 pembalap lulusan akademi VR46 milik Valentino Rossi yang sukses meniti karier di dunia balap motor:

7. Niccolo Antonelli

 

Di urutan ketujuh ada Niccolo Antonelli. Ya, pembalap 26 tahun ini, sedang meniti karier di Moto2. Pada awalnya, Niccolo Antonelli memulai kariernya di Moto3 berama Mooney VR46 Racing Team. Terus memperlihatkan kemajuan, ia pun naik level ke Moto2, bersamaan dengan Marco Bezzecchi, yang naik ke level MotoGP.

6. Celestino Vietti

Kemudian, ada Celestino Vietti, salah satu anak didik Valentino Rossi yang masih cukup belia. Ya, saat ini ia diketahui masih berusia 20 tahun.

Uniknya, debutnya di Moto3 berawal dari ketidaksengajaan. Di mana ketika itu, ia mentas sebagai pengganti dari Nicolo Bulega.

Alih-alih tampil memalukan, Celestino Vietti justru bisa podium di Moto3 GP Australia ketika itu. Tak lama, ia pun dipercaya mentas di level Moto2 sejak 2021 silam bersam Sky VR46.

5. Andrea Migno

Berbeda dari yang lain, Andrea Migno mengawali karier lebih cukup lama. Ya, pembalap 26 tahun itu sudah mentas di Moto3 pada 2015 silam.

Ia memulainya dengan bersam tim Sky VR46. Akan tetapi ia sempat pindah selama dua tahun, sebelum akhirnya kembali lag ke Sky VR46. Namun, saat ini ia diketahui sudah bergabung dengan Rivacold Snipers di Moto3.

4. Marco Bezzecchi

Selanjutnya ada Marco Bezzecchi, salah satu jebolan akademi VR46 yang punya karier cukup bagus. Ya, pembalap kelahiran Rimini, Italia itu memulai debut pada usia 17 tahun di Moto3. Namun, berselang lima tahun, di usianya ke-23 tahun saat ini ia sudah mentas di level MotoGP.

Meski belum konsisten bersaing di papan atas, Marco Bezzecchi sesekali membuat kejutan. Salah satunya ketika Marco Bezzecchi berhasil finis kedua di Sirkuit Assen, Belanda, pada 26 Juni 2022 silam.

3. Luca Marini

Di posisi ketiga ada Luca Marini. Bukan hanya sebagai anak didik di akademi VR46, Luca Marini juga merupakan adik tiri dari Valentino Rossi. Memiliki darah sebagai pembalap, kiprah Luca Marini cukup menyita perhatian publik.

Setelah jadi juara Moto2 2020 silam, ia dipercaya mentas di level MotoGP. Meski belum sehebat di Moto2, ia beberapa kali membuat kejutan. Salah satu yang paling terbaru ia berhasil finis keempat di MotoGP Austria 2022 silam.

2. Franco Morbidelli

Selanjutnya, ada Franco Morbidelli. Ya, pembalap Yamaha Monster Energy ini termasuk salah satu anak buah Valentino Rossi yang sukses saat awal meniti karier. Ia berhasil meraih gelar Moto2 bersama tim VR46 pada 2017.

Akan tetapi, saat ini Franco Morbidelli masih belum bisa menemukan ritme terbaiknya di level MotoGP. Ia belum mampu bersaing di MotoGP dan hanya menempati peringkat 19 dengan 26 poin.

1. Francesco Bagnaia

Di urutan pertama pastinya Anda sudah tidak asing lagi. Ya, dia adalah Francesco Bagnaia. Berbeda dari beberapa pembalap yang sudah disebutkan, Francesco Bagnaia ini tak membela tim besutan Valentino Rossi.

Pria 25 tahun itu justru mengisi slot sebagai pembalap pabrikan Ducati Lenovo. Karier Pecco (sapaan akrab Francesco Bagnaia) bisa dibilang sangat moncer. Bagaiamana tidak, ia berhasil juara Moto2 pada 2018 bersama Sky VR46.

Kemudian, pada 2021 silam ia mulai naik level ke MotoGP. Di level tertinggi balapan motor ini, Pecco bisa jadi runner up, di bawah Fabio Quartararo, yang ketika itu menjadi juara dunia MotoGP 2021. Saat ini pun, Pecco terus memperlihatkan kehebatannya.

Bahkan, sekarang ia juga kembali meramaikan persaingan gelar juara dunia MotoGP 2022. Diketahui, Pecco kini menempati peringkat ketiga dengan 156 poin, hanya berharak 12 angka dari Aleix Esparagro (posisi kedua) dan 44 poin dari Fabio Quartararo (posisi pertama).(Sumber)