Ikut Protes Anti-Pemerintah, Pesepakbola Iran Amir Nasr-Azadani Divonis 16 Tahun Penjara

Seorang pemain sepak bola Iran dijatuhi hukuman 16 tahun penjara karena ikut serta dalam aksi protes yang pecah di Iran, dan dituduh melakukan aksi kekerasan kepada pihak keamanan.

Adalah Amir Nasr-Azadani, seorang pesepak bola berusia 26 tahun. Ia dinyatakan bersalah atas tuduhan berpartisipasi dalam pembunuhan tiga petugas keamanan Iran di Kota Isfahan pada 16 November.

Dimuat Sky News pada Senin (9/1), selain Nasr-Azadani, tiga pengunjuk rasa lainnya dijatuhi hukuman mati.

Namun putusan tersebut masih bersifat sementara, dan masih dapat diajukan banding ke Mahkamah Agung.

Menurut mantan rekan setim Nasr-Azadani, putusan yang dikeluarkan oleh pengadilan itu sangatlah tidak masuk akal. Sebab hal tersebut berbanding terbalik dengan sifat rekannya itu.

“Mengetahui karakter Amir, dia akan melakukan protes, dia dan teman-temannya akan membela hak-hak dasar, untuk hak-hak perempuan karena ia adalah tipe yang peduli pada orang lain. Tapi saya tidak melihat dia melakukannya (seperti) perang terhadap Tuhan atau apapun itu,” kata Sebastian Strandvall.

Sejak September tahun lalu, Iran telah mengeksekusi mati empat orang karena diduga telah membunuh paramiliter selama aksi demonstrasi.

Protes nasional di Iran menjadi semakin meluas, sejak kematian Mahsa Amini, yang ditangkap oleh polisi moral Iran, karena diduga melanggar kode berpakaian ketat di negara Republik Islam itu.(Sumber)