News  

Gunung Semeru Erupsi, Kolom Letusan 500 Meter, PVMBG Imbau Warga Waspada

Gunung Semeru (3.676 Mdpl) di Kabupaten Lumajang kembali mengalami erupsi pagi ini, Senin (16/1/2023).

Sesuai laporan yang disampaikan petugas Pos Pantau Gunung Api (PPGA) Semeru, erupsi terjadi pada pukul 05.58 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 500 meter di atas puncak (± 4.176 Mdpl).

“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 73 detik,” tulis Sigit Rian Alfian dalam laporannya, Senin (16/1/2023).

Petugas PPGA Semeru mencatat dalam periode pengamatan 6 jam terakhir mulai pukul 24.00-06.00 WIB secara visual gunung jelas hingga kabut 0-II. Asap kawah teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 300-500 meter di atas puncak kawah.

“Teramati 16 kali letusan dengan tinggi 300-500 meter dan warna asap putih dan kelabu. Teramati guguran dengan jarak luncur 500-700 meter mengarah ke tenggara serta terdengar beberapa kali suara gemuruh letusan.

Sedangkan, secara kegempaan telah terjadi 16 kali letusan, 5 kali guguran, 3 kali hembusan dan 1 kali vulkanik dalam.

Hingga saat ini, tingkat aktivitas Gunung Semeru masih berada pada level 3 atau siaga,” jelasnya.

Dengan kondisi aktivitas Gunung Semeru yang sedang meningkat saat ini, baik PVMBG maupun BPBD Kabupaten Lumajang terus mengimbau agar warga tetap tenang dan tidak panik.

Gunung Semeru Alami Erupsi dengan Kolom Letusan Setinggi 500 Meter, PVMBG Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan

Namun, warga harus tetap waspada sebagai upaya mengurangi risiko bencana. Warga juga diimbau mematuhi semua rekomendasi yang telah disampaikan antara lain tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi.

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.

Warga juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.

Warga harus mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

Terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

(Sumber)