Parah! Elite PPP ‘Jual’ Partainya Ke Oligarki?

PPP punya dosa politik apa sehingga sulit keluar dari bayang-bayang rezim yang berkuasa? Betapa mudahnya Suharso Monoarfa, Ketua Umum PPP sebelumnya diganti tanpa melalui Muktamar. Hingga keputusan PPP mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden, PPP masih dijabat oleh pelaksana tugas ketua umum yang tidak dipilih melalui Muktamar sebagai forum kekuasaan tertinggi di PPP.

Publik menduga PPP punya ‘dosa politik’. Selain intervensi kekuatan politik tertentu yang ditengarai adanya transaksi ‘jual beli’ terselubung yang tidak diketahui publik dan akar rumput PPP.

Efeknya tentu saja PPP tersandera. Tidak berani mengambil sikap sesuai dengan hati nurani dan platform PPP sebagai partai berlabel Islam yang selalu bersama-sama ummat.

Suara arus bawah PPP jelas-jelas berbeda dengan keputusan DPP PPP yang mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dari PPP.

Aneh bila PPP mendukung calon presiden lain yang tidak jelas komitmen keislamannya. Lain ceritanya bila PPP bukan partai yang membawa-bawa atribut Islam dan tidak berlambang Ka’bah.

Ka’bah merupakan kiblatnya ummat Islam sedunia. Bangunan suci yang terletak di Masjidil Haram.

Apalagi elit PPP saat ini ada mantan koruptor. Dugaan ini menguat setelah mantan koruptor tersebut kembali menjadi Pengurus DPP PPP. Konon kabarnya, mantan koruptor tersebut titipan istana untuk mengamankan skenario PPP mencapreskan Ganjar Pranowo.

Dugaan transaksi ‘jual beli’ PPP, elit PPP harus bayar mahal. Ummat ramai-ramai meninggalkan PPP. Terancam tidak lolos parliamentary threshold 4 persen atau ambang batas perolehan suara minimal untuk lolos ke DPR di Pileg 2024.

Pertaruhan politik elit PPP amat menyakiti ummat. Partai berbasis Islam tertua di Indonesia itu. PPP terancam terpental dari DPR bila mengambil sikap berlawanan dengan konstituen PPP.

PPP sedang berada dalam cengkeraman oligarki hitam. Diduga akibat ulah segelintir oknum elit PPP yang telah menjual PPP dengan harga yang sangat murah. Merperdagangkan Islam untuk kepentingan politik sesaat dengan menggunakan label Islam di partai.

وَلاَ تَشْتَرُواْ بِآيَاتِي ثَمَناً قَلِيلاً وَإِيَّايَ فَاتَّقُونِ

“Janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa..” [QS. al-Baqarah: 41]

Target mereka tentu saja menenggelamkan PPP di Pileg 2024. Menyusul partai Islam lainnya seperti PBB. Pileg tahun 2019, PBB gagal lolos ke DPR.

PPP berada di persimpangan jalan. Elit PPP tergoda manisnya kehidupan dunia yang menipu. Sementara akar rumput dan tokoh senior PPP berupaya mempertahankan agar PPP sesuai khittah.

Bagaimana mungkin PPP berbasis massa Islam mendukung calon presiden yang tidak jelas keislamannya. Calon presiden yang disebut-sebut namanya dalam mega skandal korupsi e-KTP. Belum lagi pernah mengolok-olok adzan dan kebiasaan buruknya menonton film porno.

Ini benar-benar musibah bagi PPP. Musibah terbesar karena elit PPP tidak mengetahui kesalahan yang telah mereka perbuat. Menyangka telah berbuat kebaikan dengan mengangkat pemimpin yang membenci agamanya.

“Dan janganlah kalian cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kalian disentuh api neraka”. [QS. Hud: 113].

Bandung, 6 Syawal 1444/27 April 2023
Tarmidzi Yusuf, Kolumnis