News  

Gubernur Gagal Dari Provinsi Termiskin Berambisi Jadi Presiden! Apa Kata Dunia?

Bila punya prestasi, wajar ingin menapaki karir politik yang lebih tinggi. Manusiawi. Dari gubernur ingin jadi presiden. Rakyat pun akan banyak mendukung. Tak hanya mengandalkan sebagai petugas partai.

Apa jadinya bila tak punya prestasi. Ditambah predikat provinsi termiskin pula. Sebagai gubernur gagal, Ganjar Pranowo telah dicalonkan oleh PDIP sebagai calon presiden sekaligus petugas partai. Catat! Bukan petugas rakyat. PDIP menugaskan Ganjar Pranowo sebaga calon presiden.

Apa prestasi Ganjar Pranowo selama menjadi Gubernur Jawa Tengah? Amat sulit menjawab pertanyaan ini. Coba Anda browsing internet. Cari prestasi Ganjar Pranowo selama menjabat Gubernur Jawa Tengah. Hasilnya. Normatif. Selain tak ada yang monumental, juga tak ada rekam jejak prestasinya. Justru yang muncul Ganjar Pranowo Gubernur gagal. Jawa Tengah provinsi termiskin.

Bicara prestasi, Ganjar Pranowo memang ketinggalan jauh dari sejumlah kepala daerah yang namanya muncul dalam kontestasi pilpres 2024 seperti Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Rasyid Baswedan.

Bandingkan dan sandingkan dengan Anies Rasyid Baswedan, Gubernur DKI Jakarta. Bila Anda browsing internet. Ketik prestasi Anies Rasyid Baswedan. Maka akan muncul sederet prestasi dan penghargaan yang ditorehkan dan diraih Anies Rasyid Baswedan selama memimpin DKI Jakarta.

Banyak sekali prestasi telah ditorehkan oleh Anies Rasyid Baswedan selama memimpin Ibu Kota Negara Jakarta. Tak cukup untuk diceritakan dalam tulisan singkat ini. Kita ambil prestasi Anies Rasyid Baswedan yang paling monumental adalah Jakarta International Stadium (JIS). Meraih WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dalam laporan keuangan terbaik selama 5 (lima) tahun berturut-turut. Sebuah prestasi yang tak pernah diraih Jokowi sekalipun. Apalagi Ganjar Pranowo.

Prestasi lainnya adalah balapan mobil listrik Formula E, Integrasi antar moda transportasi, Jaklingko, DP 0 persen hingga prestasi lainnya yang sangat dirasakan oleh warga miskin Jakarta.

Sementara Ganjar Pranowo, yang diingat di kepala rakyat adalah kasus megaskandal E-KTP. Disebut-sebut di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Ganjar Pranowo menerima uang USD 500ribu.

Kasus terheboh, Wadas yang tak mudah dilupakan Warga Wadas. Mereka menolak penambangan batu andesit untuk proyek strategis nasional (PSN) Bendungan Bener sejak 2016 yang mencaplok lahan warga hingga menimbulkan keributan antara warga dengan aparat kepolisian.

Menurut informasi, ribuan aparat kepolisian dengan senjata lengkap dikerahkan menyerbu Desa Wadas. Mereka mencopot banner penolakan Bendungan Bener dan mengejar beberapa warga sampai ke hutan.

Menurut warga Desa Wadas, jumlah warga yang ditangkap aparat kepolisian sekitar 64 orang. Beberapa di antaranya merupakan anak-anak dan orang lanjut usia.

Pada Februari 2023, Tingkat Pengangguran Terbuka di Jawa Tengah 5,24 persen, jumlah penganggur di Jawa Tengah sebanyak 1,10 juta orang. Tiga daerah antara lain yakni Kabupaten Brebes, Cilacap, dan Kota Semarang dengan tingkat pengangguran terbuka paling tinggi.

Angka kemiskinan di Jawa Tengah yang sangat fantastis. Jawa Tengah dinobatkan sebagai wilayah termiskin di pulau Jawa. Rata-rata pendapatan penduduk Jawa Tengah Rp.38,67 juta/ kapita/ tahun atau Rp.3,22juta per bulan. Dibandingkan dengan provinsi lain di pulau Jawa, ini capaian paling rendah.

Dipimpin Ganjar Pranowo, wilayah kemiskinan di Jawa Tengah naik, dari 5 daerah miskin ekstrem menjadi 19 daerah miskin ekstrem. Ada 11,35 persen atau 3,93 juta masyarakat Jawa Tengah berada di bawah garis kemiskinan.

Jawa Tengah merupakan provinsi di Pulau Jawa termiskin kedua dengan persentase penduduk miskin mencapai 10,98 persen pada September 2022.

Memimpin Jawa Tengah saja Ganjar Pranowo miskin prestasi. Hanya meraih “prestasi” provinsi termiskin.

Bagaimana mungkin memimpin negara yang sedang tidak baik-baik saja diserahkan kepada orang yang tak punya rekam jejak kepribadian yang baik seperti hobi nonton film porno dan rekam jejak prestasi. Apa kata dunia? Bisa-bisa tambah hancur Indonesia!

Bandung, 4 Dzulqa’dah 1444/24 Mei 2023
Tarmidzi Yusuf, Kolumnis