Ogah Ikuti Jejak Valentino Rossi, Francesco Bagnaia Tak Tertarik Jadi Ikon MotoGP

Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, menegaskan bahwa dirinya tak tertarik menjadi ikon MotoGP. Dia ogah melakukan hal itu, meski sang gurunya, Valentino Rossi, diketahui turut menjadi ikon legendaris dari MotoGP.

Tentunya, Bagnaia punya alasan khusus tak tertarik menjadi ikon MotoGP. Dia tak terlalu tertarik dengan ide tersebut karena menurutnya kini zaman telah berubah di ajang MotoGP.

Bagi Bagnaia, semua pembalap di MotoGP sekarang bisa menjadi pemenang karena punya motor yang sangat kompetitif satu sama lain. Alhasil, dia merasa tidak ada pembalap yang bisa mendominasi kompetisi.

“Cerita dengan karakter heroik ini tidak menarik bagi saya karena menurut saya setiap orang harus menunjukkan diri mereka apa adanya,” ujar Bagnaia, dilansir dari Speedweek, Sabtu (8/7/2023).

“Bagi saya, hasil di trek menentukan seorang pembalap, bukan bagaimana mereka berperilaku dan peran apa yang cocok untuk mereka,” lanjutnya.

“Segalanya berbeda sekarang daripada di masa Fantastic 4 (Rossi, Lorenzo, Pedrosa dan Stoner, serta kemudian Marquez). Semua pembalap, baik di tim pabrikan atau tim pribadi, memiliki motor yang bisa mereka kendarai di depan,” jelas Bagnaia.

“Di masa lalu, tim satelit memiliki motor yang bahkan tidak mencapai 80% dari level mesin tim pabrikan. Situasinya telah banyak berubah,” tuturnya.

Bagnaia sendiri sejatinya dinilai bisa ikon MotoGP selanjutnya. Sebab, dia berhasil mengukir prestasi manis di MotoGP dalam beberapa musim terakhir.

Pecco -sapaan Bagnaia- sukses meraih gelar juara MotoGP 2022. Ini merupakan titel pertamanya di kelas utama.

Hebatnya, Bagnaia melakukannya dengan comeback luar biasa, yakni usai tertinggal 90 poin dari Fabio Quartararo saat paruh kedua musim dimulai. Selain itu, pembalap berusia 26 tahun tersebut juga mempersembahkan gelar MotoGP pertama bagi Ducati sejak terakhir kali pada 2007 bersama Casey Stoner.

Lalu, Bagnaia juga menjadi pembalap pertama Italia yang juara kelas utama dengan motor pabrikan Italia. Terakhir kali pembalap yang melakukannya adalah Giacomo Agostini pada 50 tahun lalu.

Kini, bintang kelahiran Turin itu sedang dalam perjalanan menuju gelar juara MotoGP 2023. Dia menutup paruh pertama musim ini dengan torehan 194 poin, unggul 35 dan 36 poin dari Jorge Martin dan Marco Bezzecchi yang berada persis di belakangnya.(Sumber)