News  

Sindir Cak Imin Kudeta Gus Dur di PKB, Yenny Wahid: Kebiasaan Mencuri

Direktur Wahid Institute Yenny Wahid mengritisi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Yenny Wahid menganggap Cak Imin sudah tak lagi sejalan dengan Gus Dur dan Nahdatul Ulama.

Hal itu dikatakan Cak Imin saat wawancara dengan Rosi di Kompas TV, Kamis 10 Agustus 2023.

Baca juga: PDIP Sambut Peluang Koalisi PKB dan Pasangkan Cak Imin dengan Ganjar Pranowo: Ya Kami Welcome

 

Awalnya, Rosi bertanya soal pernyataan Cak Imin yang mengatakan bahwa dirinya adalah produk Gus Dur.

“Menurut saya Cak Imin ini politisi yang sangat berhasil. Saking berhasilnya sampai Gus Dur dikudeta oleh Cak Imin,” kata Yenny Wahid.

“Sukses mengkudeta gurunya dan orang yang mengajarkan banyak sekali tentang politik.”

Lalu Yenny Wahid mengatakan soal pernyataan Ketua Umum PBNU yang menyebut warga NU tak lagi berpolitik praktis.

Hal ini temasuk NU tak ada lagi di tubuh PKB yang dipimpin Cak Imin.

 

“Ketua Umum PBNU mengembalikan NU pada tracknya yaitu bahwa NU kembali ke khitah 1926 yaitu tidak berpolitik praktis, jadi NU ada di mana-mana mengayomi semua partai,” kata Yenny Wahid.

“Jadi semua kader politik NU di semua partai menjadi representasi NU tidak hanya di PKB saja.”

“Banyak kader NU tersebar di mana-mana.”

Pendiri Wahid Institute ini mengatakan bahwa Cak Imin sudah berbeda dengan politik yang diajarkan Gus Dur.

“PKB yang dulu didirikan Gus Dur, kalau PKB sekarang PKB Cak Imin jadi beda.”

“Corak politiknya sudah berbeda, karakter politik beda, apa yang diperjuangkan juga sudah beda jadi enggak bisa lagi, memang masih jualan nama Gus Dur, masih tetap Haul Gus Dur memperingati, gambar Gus Dur di mana-mana.”

“Walaupun ada perintah dari Gus Dur melarang penggunaan semua atribut Gus Dur oleh PKB Muhaimin.”

“Itu ada larangannya, namanya orang masih mencuri-curi, kebiasaan mencuri, mencuri partai sekarang mencuri gambar.”

Menurut Yenny Wahid, Cak Imin banyak melakukan blunder politik yang bertentangan dengan Ketua Umum PBNU.

“Kasihan PKB yang orang NU, jadi sekarang membuat pernyataan yang menyudutkan PBNU.”

Diketahui, Cak Imin dan Yenny Wahid sudah lama berseteru politik.

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor mengatakan, penyebab perseteruan ini tak lepas dari luka lama antara keduanya.

Firman menjelaskan, sejak awal Yenny Wahid memang tidak diterima oleh PKB.

Pasalnya, PKB kubu Cak Imin menganggap Yenny bisa bergabung dengan PKB hanya karena dia adalah anak Gus Dur.

“Dia (Yenny) tidak melalui tahapan yang berdarah-darah untuk membangun partai. Dan dia juga bukan kader partai. Itu menurut perspektif Cak Imin,” tuturnya.

Alhasil, eksistensi Yenny Wahid di PKB selalu dikritisi oleh kelompok Cak Imin. (Sumber)