Politikus PDI Perjuangan Deddy Yevri Sitorus menyinggung masalah utang Budiman Sudjatmiko. Kata Deddy, partai selalu membantu masalah utang pribadinya.
“Kita tidak mau reaktif, kita mau menunggu dia punya kebesaran hati, dia menghormati masa lalunya di PDI Perjuangan, karena bertahun-tahun dia di PDI Perjuangan itu kita bukan hanya masalah politiknya, masalah utang-utang pribadinya kita beresin, supaya menjaga nama baiknya,” ujar Deddy kepada wartawan, Selasa (22/8/2023).
Deddy menantang Budiman untuk mengakui kalau PDIP sudah banyak membantunya. Kata dia, utang pribadi Budiman yang dibantu tidak hanya senilai ratusan juta, tetapi miliaran.
“Suruh aja dia ngaku tuh apa saja yang sudah kita bantu urusannya, bukan urusan ratusan juta, miliaran. Belum lagi dia selalu beri panggung terhormat di partai, jadi pembicara, narasumber, segala macem, ya,” katanya.
PDIP, kata Deddy, tetap memberikan tempat kepada Budiman setelah kalah pada Pileg 2019. Tetapi, saat itu PDIP tidak bisa memberikan jaminan Budiman akan mendapatkan kursi menteri.
“Setelah dia kalah di Pemilu 2019 dia menghilang, itupun selalu kita undang untuk menjadi narasumber di pelatihan, di mana, kita beri tempat. Jadi kalau dia dibilang tidak ini, yah kami tidak bisa menjamin dia menjadi menteri, itu kan hak prerogatif presiden,” jelasnya.
Sebelumnya, PDI Perjuangan memberikan ultimatum kepada Budiman yang mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden. PDIP memberikan kesempatan Budiman untuk mundur atau dipecat partai.
Budiman Enggan Mundur
Budiman enggan mundur. Ia ingin diberikan kesempatan oleh partai untuk memberikan klarifikasi terkait dukungan kepada Prabowo sebagai calon presiden.
“Untuk mundur saya? Enggak ya bagi saya kalau mundur itu seperti malah saya tidak mendapatkan penjelasan tidak punya kesempatan untuk menjelaskan apa yang menjadi argumen saya,” katanya, kemarin.(Sumber)