News  

Serangan Israel Tewaskan Ribuan Warga Palestina, Mayoritas Perempuan dan Anak-Anak

Kementerian Kesehatan di pada Kamis (12/10) pagi mengumumkan, jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel mencapai 1.200 orang dan hampir 5.000 lainnya luka.

Militer Israel telah menggencarkan serangan bertubi-tubi ke Gaza yang saat ini terkepung — usai memutus aliran listrik, pasokan air, makanan, hingga bahan bakar.

Dikutip dari Anadolu Agency, laporan terbaru mengenai korban jiwa dan luka tersebut disampaikan Wakil Menteri Kesehatan Palestina, Abu al-Reesh, seusai meninjau Rumah Sakit Al Shifa di Gaza.

“Jumlah martir telah mendekati 1.200 dan ada sekitar 5.000 yang terluka,” kata al-Reesh dalam konferensi pers. Dia menggarisbawahi, sebagian besar korban tewas dan luka yang dilaporkan adalah wanita, anak-anak, dan orang tua.

Inspeksi al-Reesh ke fasilitas kesehatan ini berlangsung di tengah gempuran serangan udara Israel sebagai balasan atas serangan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada Sabtu (7/10).

Tak hanya digempur serangan udara, kini Gaza dikepung oleh militer Israel atas perintah Menteri Pertahanan Yoav Gallant pada awal pekan ini. Gaza — wilayah kantong yang diapit laut dan sebagian besar area Israel, berada dalam keterbatasan akses terhadap bantuan kemanusiaan.

Dalam pernyataan sebelumnya, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, seluruh rumah sakit di Gaza beroperasi dengan kapasitas penuh imbas meningkatnya gempuran serangan udara Israel.

“Karena terlalu padat, pasien dan korban luka-luka ditampung di lantai-lantai rumah sakit dan menerima perawatan dengan cara seperti itu,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan, Esref al-Kudra.

Al-Kudra membenarkan bahwa Israel terus memutus aliran listrik, air, hingga bahan bakar — mengancam munculnya bencana lingkungan dan kesehatan masif di Gaza, yang merupakan rumah bagi lebih dari dua juta rakyat Palestina.(Sumber)