‘Hidden Voters’ Penentu Pemenang Pilpres 2024

Pasangan nomor urut 1, Anies-Muhaimin dan nomor urut 3, Ganjar-Mahfud boleh saja menempati posisi ke-2 dan ke-3 versi lembaga survei. Tingginya undecided voters versi Litbang Kompas sebesar 28,7 persen merupakan peluang bagi pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud menang Pilpres 2024.

Undecided voters adalah jumlah pemilih yang masih ragu-ragu menetapkan pilihannya kepada pasangan capres-cawapres, yang mencapai angka 28,7 persen. Angka ini terbilang tinggi mengingat pemungutan suara tinggal 48 hari lagi.

Menurut Litbang Kompas, kalangan yang termasuk ke dalam kelompok undecided voters ini adalah mereka yang belum punya ikatan ideologis ataupun kedekatan emosional terhadap sosok atau pasangan tertentu. Belum tahu siapa yang akan dipilih dan masih sangat rentan berubah pilihan.

Beda dengan undecided voters. Swing voters atau para pemilih yang masih bisa berubah pilihan politiknya. Menurut Arus Survei Indonesia (ASI), pemilih yang masih dapat berubah atau swing voters mencapai 44 persen.

Sementara survei Indikator Politik menemukan, sebanyak 30,5 persen dari total responden mengaku masih mungkin mengubah pilihannya terhadap capres tertentu.

Ceruk 30,5 persen masih cukup besar. Terdiri dari 5,9 persen responden menyatakan sangat besar kemungkinan mengubah capres pilihannya dan 24,6 persen responden mengaku kemungkinan itu cukup besar.

Hanya 67,9 persen responden yang mungkin tidak akan mengubah dukungan terhadap calon presiden favoritnya.

Meski Prabowo-Gibran menempati posisi teratas survei versi Litbang Kompas, yaitu 39,3 persen. Angka yang diperoleh Prabowo-Gibran 39,3 persen belum mencerminkan angka yang sebenarnya.

Mengingat masih tingginya angka swing voters. Pemilih Prabowo-Gibran masih sangat mungkin beralih mendukung capres-cawapres lain.

Belum lagi ditambah hidden voters yang banyak dilupakan lembaga survei. Hidden voters (pemilih tersembunyi). Rata-rata mereka telah menjatuhkan pilihannya pada capres-cawapres nomor urut 1, Anies-Muhaimin. Sebagiannya lagi memilih Ganjar-Mahfud.

Hidden voters merasa rentan dikriminalisasi seperti tiba-tiba diperiksa pajaknya atau dicari-cari kesalahan sehingga pemilih tersembunyi tidak berani menampakkan pilihannya karena alasan tertentu.

Bahkan kabarnya sedang berlangsung operasi politik untuk melakukan intimidasi dan tekanan politik untuk menakut-nakuti hidden voters yang punya logistik dan massa pendukung.

Kabarnya lagi, operasi politik ini tidak hanya ditujukan terhadap pendukung pasangan calon nomor urut 1, Anies-Muhaimin. Selentingan beredar kabar upaya penggembosan juga sedang berlangsung terhadap pendukung pasangan calon nomor urut 3, Ganjar-Mahfud.

Potret hidden voters inilah yang belum terbaca oleh lembaga survei selama ini. Temuan di lapangan banyak sekali _hidden voters_ yang menyembunyikan pilihannya karena alasan-alasan tertentu.

Misalnya ada pengusaha tiba-tiba diperiksa pajaknya. Ada juga pendukung calon presiden dan calon wakil presiden tertentu pabriknya ditutup tanpa disertai alasan yang jelas.

Hidden voters kebanyakan berada di Pulau Jawa. Pulau Jawa merupakan kunci kemenangan pemilihan presiden (Pilpres). Sebab, 57,4 persen pemilik suara sah pada pemilu mendatang berada di pulau Jawa. Sementara di luar Jawa hanya 42,6 persen.

Berdasarkan Pilpres sebelumnya. Siapapun calon presiden yang memenangkan suara di dua dari tiga provinsi di pulau Jawa, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur akan menjadi pemenang.

Pilpres 2014 dan 2019, Jokowi unggul di Jawa Tengah dan Jawa Timur dan keluar sebagai pemenang Pilpres 2014 dan 2019. Namun Jokowi kalah di Jawa Barat.

Berbeda dengan Pilpres sebelumnya. Pilpres 2024 bukan hanya pemilih di Pulau Jawa sebagai penentu kemenangan. Ada yang luput dari pemantauan lembaga survei, yaitu pemilih tersembunyi (hidden voters) yang diprediksi jumlahnya lebih besar dari yang dipublikasikan.

Pemilih tersembunyi inilah yang akan memberikan kejutan di Pilpres 2024. Jawa bagian barat Anies-Muhaimin dominan. Ganjar-Mahfud unggul di Jawa Tengah. Pertempuran sengit diprediksi bakal terjadi di Jawa Timur antara ketiga pasangan calon.

Bandung, 14 Jumadil Tsani 1445/27 Desember 2023
Tarmidzi Yusuf, Kolumnis