Ini Daftar Pembalap MotoGP Terbaik Versi Casey Stoner

Mantan bintang MotoGP, Casey Stoner, mengungkapkan daftar pembalap terbaik sepanjang masa MotoGP versinya. Namun, dari nama-nama besar yang disebutkannya, terselip satu pembalap yang cukup mengejutkan.

Stoner merupakan salah satu pembalap berbakat yang pernah menghiasai dunia MotoGP. Buktinya, dia sukses menyumbangkan gelar perdana bagi Ducati di kejuaraan dunia balap motor paling bergengsi sejagad itu pada musim 2007 lalu.

Kemudian, pembalap asal Australia tersebut meraih gelar juara MotoGP keduanya bersama Repsol Honda pada 2011 silam. Sayangnya, pada musim 2012, ketika usianya masih 27 tahun, dia memutuskan untuk pensiun.

Dalam enam tahun kariernya di kelas utama, Stoner berhasil meraih dua titel, 38 kemenangan, 69 podium dan 39 pole position dengan total 1815 poin. Namanya pun selalu melekat di kalangan penggemar MotoGP sebagai salahs atu rider terhebat yang pernah mentas di MotoGP.

Akan tetapi, Stoner sendiri meragukan dirinya masuk dalam daftar pembalap terbaik sepanjang sejarah balap motor Grand Prix. Meski begitu, dia sudah puas dengan segala pencapaiannya walau dia sadar sebenarnya dirinya sanggup untuk mengukir lebih banyak prestasi.

“Saya tidak tahu apakah saya termasuk dalam grup ini (pembalap terbaik sepanjang sejarah MotoGP). Saya sangat bangga dengan karir saya meskipun saya sebenarnya bisa mencapai lebih banyak lagi,” kata Stoner dilansir dari Motosan, Rabu (10/1/2024).

Saya juga sangat bersyukur atas semua yang telah saya pelajari, namun saya rasa saya tidak bisa dianggap pada level itu. Saya juga senang dengan apa yang telah saya capai, ini lebih dari apa yang bisa diimpikan banyak orang dan peluang yang saya dapatkan sungguh luar biasa,” tambahnya.

Kemudian, Stoner membeberkan siapa saja pembalap yang masuk dalam daftar pembalap terbaik sepanjang sejarah MotoGP dalam versinya. Dia menyebut keempat peraih gelar terbanyak di kelas utama, mulai dari Giacomo Agostini (8 titel), Valentino Rossi (7 titel), Marc Marquez (6 titel) dan Mick Doohan (5 titel).

Akan tetapi, di antara nama-nama legendaris itu terselip satu nama pembalap yang mengejutkan, yakni Dani Pedrosa. Menurutnya, mantan rider Repsol Honda itu adalah salah satu rider berbakat yang kurang beruntung dengan minimnya prestasi yang diraihnya.

“Giacomo Agostini, Mick Doohan karena cara dia pulih dari cederanya, Valentino, Marc, sulit untuk membantahnya. Yang kurang berprestasi dari bakat yang dimilikinya adalah Dani Pedrosa,” jelas pria berusia 38 tahun tersebut.

Stoner menilai postur tubuh Pedrosa yang terlalu kecil menjadi salah satu kendala mengapa rider asal Spanyol itu tak mendapatkan gelar juara MotoGP yang sebenarnya pantas diraihnya. Pasalnya, tubuh yang terlalu ringan kurang bisa menguasai motor yang besar saat kondisinya tidak stabil.

“Semua orang berpikir bahwa menjadi lebih ringan adalah sebuah keuntungan, namun sepeda motor itu berat dan sangat bertenaga dan Anda tidak stabil saat Anda ringan. Untuk anak sekecil itu, itu sangat cepat. Saya sendiri bertubuh kecil untuk MotoGP, berat saya 59 kilogram. Menurutku Dani beratnya 55,” pungkasnya.(Sumber)