News  

Suara PSI Melonjak, Cak Imin Ingatkan PKB Awasi Jangan Ada Jual Beli Suara

Cawapres 01, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, turut menanggapi lonjakan suara PSI dalam real count KPU. Suara partai yang diketuai anak Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep itu, sudah menyentuh angka 3,13 persen dan hampir memenuhi syarat ambang batas parlemen 4 persen hingga pukul 14.00 WIB.

Ketum PKB itu mengingatkan partai-partai lain, khususnya partainya untuk mengawasi jangan sampai terjadi jual beli suara. Sebab, hal itu, kata dia, sangat tidak bermoral.

“Ya, saya minta kepada semua partai-partai termasuk khususnya PKB untuk benar-benar menjaga suara masing-masing. Jangan sampai terjadi jual beli suara, transfer hasil pemilu yang itu sangat tidak bermoral,” kata Cak Imin di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (2/3).

Ia juga meminta untuk mengawasi perhitungan suara. Lebih lanjut, pihaknya mencurigai adanya transaksi suara di luar aturan yang ada.

“Sehingga kita betul-betul harus awasi hari-hari di mana penghitungan ini kita mencurigai adanya transfer dan transaksi suara di luar aturan yang ada,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PSI Cheryl Tamzil pun menjawab isu adanya penggelembungan suara partainya. Cheryl mengatakan penggelembungan suara sangat sulit dilakukan selama proses rekapitulasi nasional.

“Penggelembungan ini tidak mudah dilakukan. Yang ada justru suara PSI banyak yang tersunat di berbagai level. Untungnya saksi kami cermat dan berjuang keras dalam rapat-rapat pleno,” kata Cheryl saat dihubungi, Sabtu (2/3).

Dia menuturkan dalam proses rekapitulasi banyak saksi PSI yang mencermati adanya dugaan suara partai dipotong.
Selain itu, kata dia, saksi PSI juga melakukan pemantauan proses rekapitulasi suara C1 bersama saksi dari parpol lainnya. Sehingga, kata dia, sangat sulit melakukan kecurangan saat proses rekapitulasi berlangsung.

Jika ada pihak menemukan adanya penggelembungan suara yang dilakukan PSI, sebaiknya melaporkan hal tersebut ke Bawaslu.

(Sumber)