Golkar dan PDIP Kompak Apungkan Nama Selebritis Soimah Jadi Calon Bupati Bantul

Eskalasi politik di Kabupaten Bantul mulai menghangat menjelang pelaksanaan Pemilihan kepala Daerah (Pilkada) yang bakal dilaksanakan Oktober 2024 mendatang. Sejumlah nama mulai muncul menghiasi hiruk pikuk percaturan memperebutkan kursi nomor satu dan dua di Kota Geplak ini.

Beberapa partai yang berhasil membawa wakilnya di gedung dewan sudah ancang-ancang menyambut hajatan lima tahunan ini. Nama mulai dari Petahana baik bupati maupun wakil bupati, Abdul Halim Muslich-Joko Purnomo hingga artis kenamaan Soimah Pancawati mencuat belakangan ini.

Dua partai yaitu Golkar dan PDI Perjuangan bakal memulai tahapan Pilkada pekan depan. Mereka mulai membuka pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati yang akan diusung oleh mereka. Nama artis kenamaan Soimah Pancawati santer dikabarkan masuk dalam radar penjaringan mereka setelah sebelumnya dimunculkan Partai Gerindra meskipun akhirnya ditepis karena kebijakan yang mengharuskan kader internal partai yang bakal diusung Partai Pimpinan Prabowo Subianto ini.

Ketua Penjaringan sekaligus Ketua DPD Partai Golkar Bantul, Paidi mengakui jika nama Soimah muncul dalam jaring aspirasi internal partai. Kendati demikian, DPD Partai Golkar Bantul belum menjalin komunkasi lebih lanjut dengan artis yang tinggal di Dusun Ngoto Kalurahan Bangunharjo Kapanewon Sewon Bantul ini.

“Nama Soimah muncul dalam jaring aspirasi internal partai. (Tetapi) Kita belum berkomunikasi lebih lanjut dengan yagn bersangkutan apakah nanti akan mendaftar atau tidak,”tutur Paidi dalam konferensi pers, Jumat (19/4/2024) di kantor DPD Partai Golkar Bantul.

Dia menandaskan nama-nama kandidat bakal calon bupati memang harus mendaftar terlebih dahulu. Nama-nama seperti Abdul Halim Muslich, Joko Purnomo ataupun Soimah Pancawati tetap harus melalui mekanisme partai sebelum akhirnya nanti ada penentuan kandidat yang bakal diusung oleh Partai Golkar.

Paidi mengungkapkan, mulai pekan depan pihaknya membuka pendaftaran bakal caln bupat dan wakil bupati. Pendaftaran bakal dimulai tanggal 22 April 2024 dan berakhir tanggal 24 April 2024. Selain kader internal, Partai Golkar juga membuka pintu seluas-luasnya untuk masyarakat umum yang ingin mengikuti proses seleksi.

“Siapapun boleh mendaftar. Asalkan bisa membawa dan memberi manfaat pada masyarakat Bantul. Tentu nanti kita akan melakukan survei untuk mengetahui elektabilitasnya,”tambahnya.

Paidi melanjutkan, setelah proses pendaftaran selesai nantinya bakal ada survei. Survei itu sendiri nanti bakal dilakukan secara bertahap mulai dari bulan Mei, Juni-Juli dan Agustus. Di mana seluruh biaya survei bakal dibebankan kepada kandidat. Di mana hasil survei ini nantinya juga bakal menentukan kebijakan koalisi dengan partai lain.

Partai Golkar Bantul memang harus berkoalisi dengan partai lain untuk mengusung bakal calon bupati dan wakil bupati. Sebab, di gedung dewan, Partai Golkar Bantul hanya meraup 6 kursi. Untuk dapat mengusung calon, maka syarat minimal mendapatkan 9 kursi harus dipenuhi.

“Ya kita memang harus berkoalisi dengan partai lain. Tidak bisa mengusung sendiri,”ungkapnya.

Terpisah, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Rajut Sukasworo mengungkapkan, pihaknya juga bakal membuka pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati. Tidak seperti Partai Golkar, tenggat waktu pendaftaran PDI Perjuangan Bantul berlangsung lebih lama, mulai tanggal 21 April dan ditutup tanggal 25 April 2024.

Rajut mengaku sejumlah nama sudah muncul dalam penjaringan internal yang mereka lakukan. Selain Wakil Bupati Joko Purnomo yang mendapat ukungan penuh dari 17 Pengurus Anak Cabang (PAC) untuk maju menjadi bakal calon bupati, Rajut juga mengakui jika nama artis Soimah Pancawati juga muncul dalam jaring aspirasi internal mereka.

“Nama Soimah juga muncul, tetapi kami belum berkomunikasi dengan beliau,”ujarnya.

PDI Perjuangan Bantul sendiri bisa melenggang sendirian untuk mengusung bakal calon bupati dan wakil bupati mereka tanpa harus berkoalisi. Sebab, pada pemilihan legislatif kemarin, PDI Perjuangan Bantul mampu merebut 12 kursi di gedung dewan. Namun siapa yang menjadi kandidat untuk diusung, masih melalui beberapa tahap.

(Sumber)