News  

Dua Tahun Masa Kritis Presiden Terpilih Prabowo Subianto

Rakyat tahu. Presiden Jokowi dalam bayang-bayang Luhut Binsar Panjaitan alias LBP. Tak jarang LBP disebut sebagai presiden bayangan. Bahkan ada yang menyebut LBP lah “The Real President”.

Tidak ada yang gratis dalam politik. LBP lah yang mengorbitkan Jokowi. Bermula dari Walikota Solo. Mampir dua tahun di Jakarta sebagai gubernur. Batu loncatan menuju RI-1. LBP lah yang berperan penting dalam mengorbitkan Jokowi hingga mencapai puncak karir politik tertinggi di negeri ini, Presiden ke-7.

Demikian pula dengan Prabowo Subianto. Bahkan Prabowo telah mengakui. Ia disiapkan oleh Presiden Jokowi untuk menjadi Presiden ke-8 pasca Jokowi lengser 20 Oktober 2024.

Boleh saja 5 Hakim Mahkamah Konstitusi menolak cawe-cawe Presiden Jokowi di Pilpres 2024. Setidaknya ada 3 Hakim Mahkamah Konstitusi menyebut keterlibatan Presiden Jokowi dalam pemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Sebenarnya lawan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024 bukanlah Prabowo-Gibran. Melainkan melawan negara. Negara yang dipimpin oleh seorang Kepala Negara yang bernama Joko Widodo.

Dalam politik mana ada makan siang gratis. Pasca lengser 20 Oktober 2024, Jokowi tentu ingin mengulang sejarah sukses LBP mengendalikan pemerintahan Jokowi. Mantan presiden yang berpengaruh mengendalikan rezim Prabowo-Gibran.

Bukan semata karena faktor Gibran putra sulung Jokowi. Melainkan Jokowi telah menanam investasi politik dalam mengantarkan mantan rivalnya di Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo Subianto mengikuti jejak mantan mertuanya, Presiden Soeharto berkantor di Istana Presiden.

Tidak mudah bagi Prabowo Subianto keluar dari bayang-bayang Presiden Jokowi. Meski Jokowi dan Gibran telah dipecat dari PDIP, Jokowi masih punya loyalisnya menguasai pos-pos strategis seperti Kapolri, BIN, KSAD yang menjadi calon kuat Panglima TNI dan beberapa dewan bentukan Presiden Jokowi yang digawangi oleh LBP.

Tahun 2024 sampai 2026 masa kritis Presiden Prabowo Subianto. Bila Prabowo berhasil “bersih-bersih” loyalis Jokowi dan LBP yang telah ditempatkan di pos-pos strategis hingga tahun 2026 rumor skenario Prabowo berhalangan tetap dan digantikan Gibran akan terbantahkan dengan sendirinya.

Beranikah Prabowo “bersih-bersih” orang-orang Jokowi dan LBP sebelum 2026? Waktulah yang akan menjawabnya.

Wallahua’lam bish-shawab
Bandung, 23 Syawal 1445/2 Mei 2024
Tarmidzi Yusuf, Kolumnis