Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mengungkapkan, ada 12 perusahaan tekstil dan produk tekstil (TPT) asal China, Singapura, dan perusahaan lokal yang berinvestasi di Indonesia.
Perusahaan-perusahaan itu nantinya akan masuk ke dalam bidang downstream atau hilir, midstream atau industri menengah, serta upstream atau industri hulu.
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto mengatakan, nantinya hasil produk yang dihasilkan dari perusahaan-perusahaan tersebut mulai dari serat, benang, kain, hingga pakaian jadi yang berorientasi ekspor. Diketahui, perusahaan tersebut merupakan bagian dari global supply chain merek-merek ternama, seperti Adidas, Puma, Uniqlo, H&M, Zara, hingga Armani.
Lantas, di mana lokasi pabrik dan sudah sejauh mana progres investasinya?
Seto mengungkapkan, dari 12 perusahaan yang masuk berinvestasi di Indonesia tersebut, beberapa ada yang sudah mengurus perizinan AMDAL, dan ada juga yang sudah mengakuisisi lahan untuk menjadi lokasi pabriknya.
“Ada yang di Subang, ada yang di Brebes. Di Subang saya kira ada dua ya, di Karawang ada tiga, di Sukoharjo mungkin ada sekitar 4, di Klaten, lalu ada di sekitaran Solo juga. Jadi saya kira ini cukup menyebar, dan saya kita ini akan bermanfaat nanti untuk daerah-daerah tersebut dalam hal penyerapan tenaga kerja,” ungkap Seto dalam Manufacture Check CNBC Indonesia, dikutip Senin (1/7/2024).
Seto menyebut ketersediaan lahan untuk para investor tersebut tidak menjadi masalah, sebab sebagian besar dari mereka saat ini sudah mulai mengakuisisi lahannya, baik yang di dalam kawasan industri maupun bukan di dalam kawasan industri.
“Untuk lahan tidak ada masalah, karena saya lihat sebagian besar sudah mengakuisisi lahannya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Seto memprediksi perusahaan-perusahaan tersebut sudah bisa mulai beroperasi dalam waktu kurang lebih 15 bulan ke depan, atau di tahun 2025 mendatang.
“Saya kira banyak yang akan mulai pembangunan dari tahun ini, selesai mungkin sekitar tahun depan. Karena untuk tekstil kalau perizinannya semua sudah beres, di mana perizinan ini adalah tanggung jawab dari pemerintah, saya kira waktu pembangunan mereka bisa kurang dari 15 bulan,” pungkasnya.
(Sumber)