News  

5 Fakta Puluhan Calon Bus Transpatriot Yang Mangkrak di Bekasi

Pemerintah Kota Bekasi telah kebagian 20 unit bus plus 1 unit bus sekolah hasil hibah dari Kementerian Perhubungan RI.

Seluruh bus itu rencananya bakal diubah jadi bus Transpatriot. Namun, hingga hari ini, bus-bus yang kini menempati lahan milik PDAM Tirta Patriot tersebut justru dalam keadaan berdebu lantaran tak kunjung dioperasikan.

Kompas.com merangkum lima fakta mengenai calon bus Transpatriot tersebut:

1. Hibah sejak 2018

Bus-bus ini telah dihibahkan Kementerian Perhubungan kepada Pemprov Jawa Barat, untuk kemudian diteruskan pada Pemerintah Kota Bekasi pada 20 Desember 2018.

Selepas seremonial hibah, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi bahkan sempat mengemudikan salah satu bus itu langsung melalui Tol Cileunyi ke kantornya di Bekasi.

2. Tiga kali pindah tempat

Total, hampir 8 bulan 20 bus berwarna biru-putih ini tak beroperasi. Lantaran keterbatasan lahan untuk memarkirkannya, Pemerintah Kota Bekasi memakai beberapa tempat sebagai tempat penitipan bus-bus ini.

Sempat menempati lahan Asrama Haji Embarkasi Bekasi, 20 bus ini kemudian diboyong ke area Stadion Patriot Candrabhaga, sehubungan datangnya musim haji.

Tak sampai satu bulan, 20 bus ini kembali harus “angkat kaki” sehubungan menjelangnya pertandingan Liga Indonesia di stadion tersebut.

Akhirnya, sejak Mei hingga hari ini, bus-bus yang masih berlogo Kementerian Perhubungan ini dititipkan di lahan milik PDAM Tirta Patriot.

3. Berdebu, karatan, bemper pecah

Berdasarkan pengamatan Kompas.com di lahan milik PDAM Tirta Patriot, Kamis (8/8/2019), 20 bus calon Transpatriot plus 1 unit bus sekolah yang ada rata-rata dalam kondisi jarang dirawat.

Seluruh badan dan jendela bus berdebu tebal. Selain itu, sejumlah bus karatan di beberapa bagian. Paling parah, 1 unit bus sekolah sudah mengalami pecah bemper depan sisi kanan.

Menanggapi hal ini, Iqbal, Humas PD Mitra Patriot selaku pengelola aset sekaligus operator bus Transpatriot mengklaim bahwa jajarannya rutin menyervis bus-bus ini.

“Yang pasti, dirawat itu keadaan bodi, kebersihan mobil, terus mesin, aki. Ketika memang tidak layak kita ganti, kalau masih layak kita perbaiki. Cek oli kan sesuai biometer, yang penting mesin dipanaskan setiap minggu. (Sebab) Aki kalau tidak dipakai seminggu lebih kan bisa drop. Kendaraan juga kita bersihkan,” kata Iqbal saat dihubungi, Kamis.

4. Baru urus legalitas ke Polda Metro Jaya

Iqbal mengatakan, molornya operasional calon bus-bus Transpatriot selama berbulan-bulan disebabkan karena pihaknya baru menerima surat resmi dari Kementerian Perhubungan sekitar dua pekan lalu.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Fatikhun menyebut bahwa berkas-berkas legalitas kendaraan baru dimasukkan ke Polda Metro Jaya pekan lalu.

“Sekarang menunggu pengeluaran hasil dari Polda Metro Jaya. Seminggu yang lalu diajukan, izin trayek, pelat nomor (kuning), dan masih nunggu STNK. Kan enggak mungkin jalan kalau enggak ada STNK. Yang pasti pengajuan sudah masuk ke Polda, tinggal menunggu,” ujar Fatikhun saat dihubungi, Kamis.

5. Akan beroperasi akhir Agustus

Iqbal mengaku, optimistis urusan administrasi dan legalitas bus-bus yang akan beroperasi sebagai Transpatriot itu bisa beres bulan ini.

20 unit bus ini akan melengkapi 9 unit bus Transpatriot terdahulu yang telah beroperasi.

“Kalau surat-menyurat (ke Polda Metro Jaya) sebelum 17 Agustus sudah bisa selesai, ya jadinya sekitar tanggal 20. Paling lambat akhir Agustus sudah bisa beroperasi. Pokoknya Agustus ini insya Allah bisa operasional,” ujar Iqbal.

Rute dan tarifnya masih dalam tahap kajian. Halte-haltenya pun masih berupa halte bayangan alias belum berwujud.

Rencana kasar, 20 bus baru ini akan melayani trayek yang belum terlayani angkutan umum serta melintasi stasiun-stasiun LRT Jabodebek. Di samping itu, skema pembiayaan operasionalnya dipastikan nonsubsidi. [kompas]