Pertamina berusaha menjaring bibit-bibit potensial pembalap asal Indonesia dengan menimba ilmu dengan para jebolan akademi Valentino Rossi demi mentas ke kelas MotoGP.
Impian melihat pembalap asal Indonesia bersaing dengan nama-nama beken riders MotoGP, sepertinya bukan lagi isapan jempol belaka.
Tekad kuat Pertamina sudah sangat totalitas dalam mewujudkan Riders Academy di Indonesia.
Bayangan melihat bibit muda pembalap Tanah Air berlatih dengan pembalap kelas dunia seperti Francesco Bagnaia, Luca Marini, Franco Morbidelli, hingga Marco Bezzecchi pun bisa akan terlihat.
VP Marketing PT. Pertamina Lubricants, Nurgoho Setyo Utomo, memastikan adanya perencanaan tersebut. Pertamina sudah bersiap untuk mengadakan summer camp dari kerja sama pelatihan tersebut. Dan membina akademi balapan sendiri di Tanah Air.
Baca Juga: MotoGP Indonesia 2024 – Mandalika Jadi Home Race VR46, Optimistis Bezzecchi Podium dengan Livery Merah Putih
“Salah satu materi yang akan kita kembangkan ke akademi lokal, mereka bisa latihan dengan para lulusan akademi VR46,” tutur Nugroho kepada sejumlah awak media, termasuk BolaSport.com.
“Member VR46 Academy kan ada Pecco (Bagnaia), Luca Marini, Bezzecchi, dan Morbidelli. Mereka bisa nanti latihan bersama.”
Namun, Nugroho tak memungkiri bahwa menjaring bibit pembalap kelas dunia bukan semudah membalikkan telapak tangan.
Apalagi, target Pertamina bukan sekadar pembalap kelas menengah (Moto2 atau Moto3), tetapi langsung fokus ke kelas premier MotoGP.
Banyak aspek yang akan menentukan kuat tidaknya seorang pembalap menjalani rutinitas dari mulai latihan sampai hari-hari kompetisi.
“Selain skill (balapan), ada pula faktor fisik, lalu mental serta kemampuan public speaking. Itu kita harapkan bisa dikembangkan. itu komplet jadi tidak hanya satu sisi untuk para pembalap,” jelas Nugroho.
“Kami udah punya list, siapa yang akan mendapat kesempatan ikut.
“Sejauh ini kita lihat ini (bermitra dengan VR46 Academy) adalah partnership yang paling potensial kita kembangkan sebagai tempat pembibitan riders indonesia.”
“Teman2 mungkin bisa compare kenapa kok pembalap banyak dari Italia, Spanyol. Itu semua kuncinya satu, fasilitas. Di sana sirkuit hampir di setiap kota punya, kompetisi nasional berkembang,” tandasnya.
“Jadi saya juga berterima kasih kepada MGPA yang sudah mengadakan Mandalika Racing Series. Mudah-mudahan dari situ kita bisa dapat input dari academy,” ucap Nugroho.
Rasa optimistis juga datang dari Manajer Tim VR46, Pablo Nieto.
Diwawancari terpisah, Nieto mengatakan bahwa mungkin saja Indonesia akan benar-benar memiliki pembalap di kelas MotoGP.
“Jika Anda melihat di masa lalu, mungkin 10 tahun lalu, sepertinya mustahil ada pembalap Indonesia di MotoGP, bukan?” kata Nieto.
“Tapi sekarang mereka melakukan pekerjaan yang baik di sini, sekarang ada sirkuit spesial di Mandalika.”
“Step by step, mungkin di masa depan kenapa tidak mungkin ada pembalap indonesia di MotoGP? Usaha mereka sudah sangat baik,” ucap Nieto.
(Sumber)