Titiek Minta Prabowo Contek Swasembada Pangan Pak Harto: Tak Usah Malu!

Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi, atau dikenal sebagai Titiek Soeharto, menyarankan pemerintah saat ini bisa menyontek apa yang sudah dilakukan ayahnya, Soeharto, dalam menghasilkan swasembada pangan.

“Saya pribadi ya kita ngapain sih mesti cari-cari formula baru. Kalau zamannya, bukan karena Pak Harto ya, zaman Pak Harto dulu kita bisa swasembada beras, kenapa kita nggak tinggal nyontek aja sesuaikan ke swasta sekarang. Jadi ngga usah malu lah nyontek dengan yang berhasil, yang jelek kita tinggalin,” kata Titiek, seperti dikutip Minggu (17/11/2024).

Karena itu, ia berharap Pemerintahan Prabowo tidak perlu malu untuk menyontek apa yang sudah dilakukan oleh Presiden ke-2 RI Soeharto puluhan tahun silam.

“Yang bagus ya kita lanjutkan, karena apapun program dulu keberhasilan bukan produk pak Harto, tapi produk anak-anak bangsa yang pintar-pintar, terusin aja,” ujar Titiek.

Salah satu permintaannya yakni Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak perlu berorientasi dalam mencari keuntungan, melainkan fokus pada petani.

Sebelumnya, Titiek menyatakan siap mendukung percepatan swasembada pangan dan mengawal program yang disiapkan Kementerian Pertanian seperti ekstensifikasi dan intensifikasi untuk meningkatkan produksi padi nasional.

Ia berharap strategi yang saat ini dikomandani oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dapat berjalan dengan baik untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Politikus Partai Gerindra itu menyebut bahwa ke depannya program dan kebijakan yang dirancang Kementerian Pertanian dapat memberikan dampak positif bagi sektor pertanian Indonesia.

Untuk diketahui, Menteri Pertanian Andi Amran telah mengambil langkah cepat dan tegas untuk menjalankan program pencapaian swasembada pangan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Amran menyebut intensifikasi lahan dan ekstensifikasi menjadi strategi untuk mempercepat swasembada.

Tak hanya itu, Amran memaparkan bahwa program tersebut didukung dengan teknologi pertanian dan sumber daya manusia.

“Dengan pertanian modern, produktivitas bisa dua kali lipat dan biaya produksi dapat ditekan. Generasi milenial dan Z juga kita dorong untuk mengambil peran,” katanya.

Amran juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menjalankan program strategis tersebut. Ia pun optimistis program yang dijalankan dengan baik dan bersinergi dengan stakeholder dapat mempercepat pencapaian swasembada pangan Indonesia.

(Sumber)