News  

Jokowi Datang, Ridwan Kamil-Suswono Sesumbar Menang Satu Putaran?

Calon gubernur Jakarta, Ridwan Kamil kemarin (18/11) kembali sesumbar menang satu putaran. Kemarin pula Mulyono alias Jokowi turun gunung bersama relawannya di Jakarta untuk membantu memenangkan Ridwan Kamil-Suswono di Jakarta.

Seolah Jokowi tak mau kalah dengan Anies Baswedan di Pilgub Jakarta. Sebelumnya Anies Baswedan menerima Pramono Anung-Rano Karno ‘si Doel’ di kediamannya pekan lalu. Anies Baswedan dan Jokowi sedang adu kuat di Pilgub Jakarta.

Endorsement Anies Baswedan dan Jokowi membuat Pilgub Jakarta makin panas dan seru ditengah-tengah tren elektabilitas Pramono-Rano ‘si Doel’ melejit dan tren elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono melandai bahkan cenderung terjun bebas.

Di tengah-tengah tren elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono terjun bebas justeru Bang RK kemarin percaya diri bakal memenangkan pertarungan sengit memperebutkan orang nomor satu di Balai Kota yang rencananya akan dipindahkan oleh Ridwan Kamil dari Medan Merdeka Selatan ke Jakarta Utara jika menang.

Ridwan Kamil merasa elektabilitasnya bakal reborn dengan turun gunungnya Jokowi beserta relawannya dan dukungan beberapa Ormas Islam di sisa 8 hari menuju hari pencoblosan. Sementara partai koalisi RIDO banyak yang tak bergerak.

Mungkin Ridwan Kamil dapat bisikan Jokowi, meminjam istilah Bocor Alus, “parcok” alias “partai cokelat” bakal turun gunung membantu pemenangan Ridwan Kamil-Suswono. Mungkinkah? Bukankah Jokowi bukan presiden lagi. Tidak bisa mengarahkan “partai cokelat” untuk cawe-cawe seperti di Pilpres 2024.

Kalau hanya mengandalkan dukungan Jokowi tidak mungkin bang RK berani sesumbar menang satu putaran. Belum ada lembaga survei yang merilis bakal rebornnya elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono.

Apalagi pengalaman Pilgub Jakarta tahun 2017 menjadi fakta sejarah. Ketika itu, Jokowi masih jadi Presiden. Bukan rahasia umum lagi di Pilgub Jakarta tahun 2017, Jokowi all out mengerahkan sumber daya politik untuk memenangkan Ahok-Djarot. Nyatanya, Ahok-Djarot kalah dari pasangan yang tidak diunggulkan, Anies-Sandi.

Munculnya Jokowi secara terbuka di Pilgub Jakarta justeru akan menjadi blunder bagi pasangan RIDO. Pendukung Jokowi di Jakarta tidak sekuat Anies Baswedan dan Prabowo Subianto. Hasil Pilpres 2024 buktinya. Perolehan suara Anies Baswedan kalah tipis dari Prabowo Subianto.

Alih-alih elektabilitas RIDO reborn dan menang satu putaran, kehadiran Jokowi yang banyak menyakiti ummat Islam di Jakarta justeru menguntungkan pasangan calon yang didukung Anies Baswedan.

Fakta integritas antara Ridwan Kamil-Suswono dengan elemen ummat Islam seperti FPI tidak berarti apa-apa bagi elektoral RIDO karena dukungan terbuka Jokowi justeru membuka luka lama FPI terutama kasus pembantaian dan pembunuhan 6 Laskar FPI yang terjadi ketika Jokowi berkuasa.

Apa yang menjadi dasar Ridwan Kamil berani sesumbar menang satu putaran? Silahkan warga Jakarta cermati, kawal kotak suara dan jaga TPS terutama H-3 sampai hari pencoblosan, 27 November 2024.

Bandung, 17 Jumadil Awwal 1446/19 November 2024
Tarmidzi Yusuf, Kolumnis