Giring Ganesha Ingin Bioskop Tak Cuma Putar Film Box Office Tapi Juga Film Anak dan Festival

Wakil Menteri Kebudayaan (Wamenbud) Giring Ganesha mengatakan film-film Indonesia saat ini mulai mendominasi layar kaca.

Selain itu, sekitar 60 persen dari total penonton adalah mereka yang menyaksikan film-film produksi sineas Tanah Air.

Karena itu, Giring menyatakan ke depan bioskop-bioskop di Indonesia tidak hanya memutar film box office saja, tetapi juga akan memutar film arthouse, festival, hingga anak-anak.

“Film-film Indonesia tidak hanya film-film yang box office saja, nanti juga ada film-film arthouse, film-film festival, film anak,” ujar Giring di Kemenko PMK, Jakarta, Senin (09/12/2024).

Ia yakin pada akhir tahun ini jumlah penonton film-film Indonesia bisa mencapai 75 juta orang dari total keseluruhan penonton, baik dari layar lebar maupun online.

Berkaca pada peluang tersebut, ia mengajak para investor industri bioskop untuk melebarkan investasinya di desa-desa maupun kabupaten yang belum memiliki bioskop.

Nantinya, film-film yang diputar bisa menyesuaikan dengan karakteristik masyarakat di suatu wilayah tersebut.

“Di kabupaten (misalnya), kalau Sabtu dan Minggu akan disediakan untuk film anak,” paparnya.

Sebelumnya, pada 5 Desember 2024 Sam’s Studios secara serentak membuka sebanyak 51 layar bioskop yang tersebar di 17 kabupaten di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Layar-layar itu di antaranya berada di Cibadak, Sukabumi, Lingkar Jalur, Sukabumi, Cianjur, Subang, Garut, Indramayu, Pemalang, Gombong, Pekalongan, Ungaran, Salatiga, Klaten, Solo, Nganjuk, Kediri, Pasuruan, dan Probolinggo.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan bioskop Sam’s Studios juga akan memiliki konsep yang digabungkan menjadi ekosistem gaya hidup masyarakat, dengan merangkul usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk turut berpartisipasi.

“Jadi ini memang polanya, dibangun dengan cepat menjadi semacam ekosistem lifestyle yang melibatkan UMKM,” ujarnya.

Jumlah Penonton Film Indonesia
Wakil Ketua Lembaga Sensor Film (LSF) Noorca M Massardi menyatakan jumlah penonton film Indonesia hingga awal Oktober 2024 sudah mencapai 60 juta orang dari 270 juta jiwa warga Negara Indonesia.

“Ini baru pertama dalam sejarah penonton film Indonesia hingga hari ini sudah mencapai 60 juta jiwa,” kata Noorca M Massardi.

Ia mengatakan sejak COVID-19, baru pertama kali dalam sejarah penonton perfilman nasional dalam rekor box office mencapai 10 juta jiwa penonton lebih dan juga pertama dalam sejarah 20 judul film Indonesia sudah melampaui satu juta penonton.

“Pada hari ini, penonton film Indonesia sudah mencapai 60 juta jiwa dan ditargetkan tahun depan meningkat mencapai 80 juta penonton film tanah air ini,” katanya.

Menurutnya peningkatan penonton film dalam negeri ini tentunya meningkatkan daya beli masyarakat dan juga meningkatkan ketersediaan layar bioskop di berbagai pelosok daerah.

“Saat ini, kita sudah ada 3.000 layar dengan jumlah bioskop 800 gedung yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia,” katanya.

Ia menyatakan meskipun mayoritas film-film Indonesia didominasi film horor, dukun dan lainnya, tetapi itulah yang membangkitkan perfilman nasional.

“Baru pertama kalinya sejak Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2009 tentang Perfilman diundangkan, kewajiban bagi bioskop untuk menayangkan 60 persen film nasional bisa terjadi,” katanya.(Sumber)