WhatsApp telah merevolusi penggunanya dengan kehadiran fitur Meta Artificial Intelligence (AI) atau AI.
Mark Zuckerberg, sebagai pencipta memberikan solusi praktis bagi pengguna yang ingin mencari informasi tanpa berpindah aplikasi.
Kini, pengguna dapat berinteraksi dengan Meta AI yang didapatkan melalui obrolan pribadi maupun grup.
Dengan kecerdasan buatan yang terintegrasi dalam aplikasi WhatsApp, fitur ini menjadi alat yang efektif untuk mendukung pembelajaran, komunikasi, dan manajemen pendidikan.
Berikut beberapa tips bijak ketika menggunakan Meta AI dalam dunia pendidikan:
1. Gunakan sebagai Efisiensi Belajar
Dalam chatbox AI, pengguna WhatsApp dapat mengirimkan pertanyaan yang diinginkan, secara otomatis Meta AI akan membalas pertanyaan.
Gunakan chatbot AI untuk menjawab pertanyaan secara umum seperti pengertian, manfaat, tujuan dan hal yang berkaitan dengan materi belajar.
Misalnya, kamu menghadapi kendala dalam memahami materi sejarah dapat bertanya langsung pada Meta AI, yang akan memberikan penjelasan mendalam.
Ini sangat membantu semua kalangan, baik pelajar, guru dan masyarakat umum untuk mendapatkan akses informasi 24/7. Pastikan setelah mendapatkan informasi pada Meta AI tetap lakukan cross check pada sumber yang lain untuk mengetahui keakuratan.
2. Gunakan Sebagai Alat Pendukung
Bagi pengguna WhatsApp pelajar yang ingin membuat karya seperti artikel, esai, atau karya kreatif lainnya. Begitu pula guru yang ingin menyusun modul pembelajaran.
Kini, Meta AI dapat menjadi sumber inspirasi dan membantu dalam proses membuat ide karya. Dengan mudah, kirimkan pesan terkait topik yang ingin dikembangkan dan dengan cepat akan mendapatkan ide-ide kreatif atau sudut pandang baru.
Misalnya, kamu ingin menulis artikel, hanya kirimkan topik pembahasan Meta AI dapat membantu memberikan ide yang diinginkan.
Namun perlu dipahami, walaupun Meta AI menjadi alat bantu kamu, tanpa mengabaikan ide kreatif yang muncul dari diri sendiri akan membuat karyamu tidak hidup dan kaku. Demikian, perlu diperhatikan orisinalitas untuk menghasilkan karya yang otentik.
3. Perhatikan Etika
Meski AI sangat membantu, penting bagi pengguna untuk mematuhi etika penggunaan. Penggunaan AI dalam dunia pendidikan harus memiliki sikap tanggung jawab, terutama dalam hal penilaian dan tugas-tugas akademik, jangan salah menggunakan AI untuk melakukan kecurangan atau plagiarisme.
Namun, gunakanlah AI sebagai alat bantu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, bukan untuk menggantikan proses belajar yang sesungguhnya. Dengan menerapkan etika dapat menghindari adanya bias negatif terhadap pribadi.
4. Hindari Menyalin Konten secara Langsung
Ketika Meta AI memberikan informasi yang kamu butuhkan dalam suatu karya, pastikan jangan menyalin konten secara mentah-mentah. Menyalin konten tanpa melakukan perbaikan juga dapat mengurangi kreatifitas.
Gunakan AI sebagai bahan referensi atau bahan informasi yang kemudian disunting dalam bahasa sendiri, sebab Meta AI tidak memiliki nuansa kreatif khususnya dalam kebahasaan yang kurang memberikan rasa emosional dibandingkan manusia.
5. Jangan Biarkan Ketergantungan
Meta AI dinilai lebih unggul dalam memberikan informasi secara mudah, praktis, hingga cepat.
Perlu diingat, dibalik kemudahan yang diberikan Meta AI, jangan biarkan diri kamu terlalu bergantung padanya karena hanyalah sebuah robot dengan kecerdasan buatan.
Sifat ketergantungan mudah didapati ketika bila kamu menggunakannya terus-menerus tanpa mengenali batas.
Proses berpikir kritis dan belajar mandiri menjadi hal yang sangat penting. Sebaliknya, Meta AI dapat digunakan sebagai pelengkap, bukan pengganti dalam dunia pendidikan.
Di sisi lain, Pengguna juga harus tetap aktif dalam mencari solusi dan belajar secara menyeluruh.
Meski, Meta AI membantu pengguna WhatsApp di dunia pendidikan, dengan mengetahui metode yang tepat dan bijak dalam menggunakannya dapat memberikan pengaruh positif.
Namun, Jangan lupa untuk selalu menyeimbangkan penggunaan teknologi dengan proses pembelajaran yang berbasis pada interaksi manusia dan pengembangan kreativitas. Jadi gunakanlah Meta AI dengan bijak. (Sumber)