Ichsan Rahmat Taufiq: Juara Dunia Football Manager yang Ingin Jadi Pelatih Timnas Indonesia

Sebuah trofi berwarna emas berkilau di tangan Ichsan Rahmat Taufiq, sementara senyum bangga terpancar dari wajahnya.

Di sisi lain ruangan, sorakan riuh dari pendukung Indonesia terdengar menggema. Ichsan baru saja membawa Indonesia meraih kejayaan sebagai juara di FIFAe World Cup 2024, kategori Football Manager.

Namun, bagi pria 30 tahun ini, kemenangan dengan skor agregat 8-2 atas Jerman di final hanyalah awal dari perjalanan panjangnya.

Ichsan, sang “raja pelatih virtual,” kini menatap mimpi yang lebih besar: menjadi bagian dari Tim Nasional Indonesia, bukan sebagai pemain, tetapi sebagai pelatih atau analis.

Perjalanan dari Dunia Virtual
Ichsan mengawali kariernya di dunia Football Manager secara tak sengaja. Pada pertengahan 2023, notifikasi dari Apple Arcade tentang versi gratis Football Manager 2023 Touch mengubah arah hidupnya.

“Awalnya cuma iseng, tapi ternyata saya ketagihan,” kenangnya.

Berbekal rasa penasaran, ia mulai membangun tim virtualnya. Namun, perjalanan awal tidak mulus. Di musim pertama, tim binaannya sering kalah. “Babak belur, tapi itu yang memacu saya belajar lebih dalam,” ujar Ichsan.

Dengan ketekunan dan strategi yang terus diasah, musim kedua membawa hasil manis: 22 pertandingan tak terkalahkan.

Prestasi itu membuatnya percaya diri untuk ikut kualifikasi nasional Piala Dunia Football Manager yang diadakan PSSI. Ichsan berhasil menyisihkan 300 peserta, menjadi juara, dan terpilih mewakili Indonesia bersama asisten manajernya, Manar.

Dari Liverpool ke Puncak Dunia
Bertolak ke Liverpool, tempat berlangsungnya turnamen, Ichsan bersama Manar menjadi tim yang solid. Dengan membesut klub Sporting CP, mereka menaklukkan babak penyisihan grup, semifinal, hingga partai final.

Di final, formasi 4-2-3-1 menjadi kunci kemenangan telak atas Jerman. Dengan Niclas Füllkrug di lini depan dan Xavi Simons di tengah, Ichsan menunjukkan bahwa taktik menyerang tanpa ampun adalah resep terbaik.

“Kami tahu Jerman lawan berat, tapi kami fokus pada strategi menyerang,” ungkapnya.

Hasilnya, leg pertama dimenangkan dengan skor 3-0, diikuti kemenangan 5-2 pada leg kedua. Trofi pun dibawa pulang ke Indonesia, disertai gelar juara dunia pertama untuk kategori Football Manager.

Mimpi yang Lebih Besar
Meski telah menaklukkan dunia virtual, Ichsan merasa perjalanannya belum selesai.

“Saya ingin berkontribusi untuk Timnas Indonesia. Kalau bukan jadi pelatih, minimal jadi analis,” katanya penuh harap.

Namun, ia sadar, dunia nyata jauh berbeda. Untuk menjadi pelatih, lisensi adalah syarat mutlak.

“Bahkan untuk melatih SSB saja, harus punya lisensi D. Saat ini, saya belum punya apa-apa,” ujarnya jujur.

Sebagai karyawan di salah satu BUMN, Ichsan harus mempertimbangkan banyak hal, termasuk biaya untuk mendapatkan lisensi pelatih. Namun, ia optimis jika kesempatan datang, ia siap mengambil langkah tersebut.

“Kalau ada dukungan dari PSSI atau sponsor, mungkin saya akan meninggalkan pekerjaan untuk fokus menekuni ini,” tambahnya.

Cinta Lama yang Baru Melejit
Sejak kecil, Ichsan sudah mencintai sepak bola. Meski tidak menjadi pemain profesional, ia selalu mengikuti perkembangan olahraga ini.

“Sepak bola dulu hanya jadi hobi. Tapi ternyata Tuhan punya rencana lain,” katanya.

Melalui Football Manager, Ichsan menemukan cara baru untuk menyalurkan kecintaannya pada sepak bola. Dunia virtual memberinya panggung untuk menunjukkan keahliannya dalam strategi dan manajemen tim, yang kini ia harap bisa diaplikasikan di dunia nyata.

Kemenangan di FIFAe World Cup menjadi tonggak penting dalam perjalanan Ichsan. Namun, mimpi menjadi bagian dari Timnas Indonesia adalah motivasi yang terus membara.

“Mungkin masih jauh, tapi saya yakin jika terus belajar dan berusaha, mimpi itu bisa tercapai,” ujarnya penuh keyakinan.

Dari layar monitor ke lapangan hijau, Ichsan Taufiq membuktikan bahwa mimpi besar bisa dimulai dari langkah kecil.

Perjalanan menuju Timnas Indonesia mungkin penuh tantangan, tetapi seperti strategi yang ia terapkan di Football Manager, rencana yang matang dan kerja keras adalah kunci untuk mencapai puncak. Raja pelatih virtual ini siap membawa kejayaan ke dunia nyata.(Sumber)