Jelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, banyak orang menerima uang Tunjangan Hari Raya (THR) sebagai tambahan pemasukan.
Dengan perencanaan yang tepat, dana tersebut dapat digunakan untuk memperkuat kondisi finansial pribadi maupun keluarga.
“Manajemen keuangan yang bijak menjadi kunci stabilitas finansial. THR bukan sekadar tambahan dana, melainkan kesempatan untuk membangun masa depan yang lebih terencana,” ujar Direktur Utama PT Indonesia Fintopia Technology (Easycash), Nucky Poedjiardjo, dalam siaran persnya, Jumat (14/3/2025).
Nucky membagikan tiga strategi pemanfaatan uang THR agar memberikan manfaat jangka panjang dan tidak habis begitu saja.
1. Alokasikan Dana THR dengan Rasio 40:30:20:10
Salah satu strategi yang disarankan adalah membagi uang THR dengan persentase 40:30:20:10. Sebanyak 40 persen dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan gaya hidup.
Kemudian, 30 persen untuk membayar cicilan atau kewajiban finansial lainnya, 20 persen untuk investasi masa depan seperti tabungan, dana darurat, atau asuransi, dan 10 persen disisihkan untuk zakat serta sedekah.
2. Tentukan Prioritas Pengeluaran
Selain pembagian dana, penting untuk menetapkan prioritas keuangan. Pastikan pengeluaran utama seperti kesehatan, pendidikan, dan investasi diri mendapatkan porsi yang lebih besar dibandingkan kebutuhan konsumtif.
“Memisahkan keinginan dan kebutuhan menjadi langkah krusial dalam mengelola keuangan, terutama saat Hari Raya Idul Fitri. Jangan sampai euforia Lebaran membuat kita lupa dengan tanggung jawab jangka panjang, seperti cicilan dan kewajiban lain,” kata Nucky.
3. Hindari Pengeluaran Impulsif
Disiplin dalam mengelola uang THR juga menjadi hal yang sangat penting. Pengeluaran yang tidak terencana dapat berdampak besar pada kondisi finansial di masa depan.
“Sebelum berbelanja, buatlah daftar kebutuhan dan tetap patuhi anggaran yang sudah ditentukan agar tidak tergoda membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan,” tuturnya.
Dengan strategi ini, uang THR dapat memberikan manfaat lebih besar dan membantu mencapai stabilitas finansial dalam jangka panjang.
THR ASN dan TNI-Polri Cair 17 Maret 2025
Pemerintah memastikan Tunjangan Hari Raya (THR) 2025 bagi aparatur negara, termasuk ASN, PPPK, TNI, Polri, serta pensiunan akan mulai dicairkan pada 17 Maret. Sementara itu, gaji ke-13 akan dibayarkan pada Juni 2025.
“THR akan dibayarkan dua minggu sebelum Hari Raya Idul Fitri, dimulai pada Senin, 17 Maret 2025,” ujar Presiden Prabowo Subianto dalam konferensi pers di Istana Merdeka.
Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2025 yang telah ditandatangani oleh Presiden Prabowo.
Presiden Prabowo menjelaskan bahwa THR 2025 dan gaji ke-13 mencakup gaji pokok, tunjangan melekat, serta tunjangan kinerja sebesar 100 persen bagi ASN pusat, TNI, Polri, dan hakim.
Untuk ASN daerah, pencairan THR 2025 dan gaji ke-13 akan mengikuti skema yang sama dengan ASN pusat, tetapi disesuaikan dengan kemampuan fiskal masing-masing daerah.
Selain THR 2025, pemerintah juga akan mencairkan gaji ke-13 bagi aparatur negara pada bulan Juni 2025, bertepatan dengan awal tahun ajaran baru.
“Gaji ke-13 akan dibayarkan pada awal tahun ajaran baru, yaitu Juni 2025,” kata Prabowo.
Stimulus Pemerintah Selama Ramadan
Presiden Prabowo juga menegaskan bahwa pemerintah memberikan berbagai stimulus selama bulan Ramadan, termasuk penurunan harga tiket pesawat, diskon tarif tol, serta bonus hari raya bagi pengemudi ojek daring dan kurir.
“Kebijakan ini diharapkan membantu masyarakat menghadapi peningkatan mobilitas dan konsumsi selama Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2025,” ujar Prabowo.(Sumber)