Gelar Juara Konstruktor Musim Ini Terasa Hambar Untuk Hamilton

Lewis Hamilton dan Valtteri Botas

Lewis Hamilton mengaku kepergian Niki Lauda membuatnya tak terlalu antusias dengan gelar juara konstruktor yang diraih Mercedes. Seri balapan Formula 1 (F1) GP Jepang 2019 pada Minggu (13/10/2019) kemarin menjadi momen spesial bagi tim Mercedes.

Pabrikan asal Jerman ini sukses memastikan gelar juara dunia di kategori konstruktor setelah raihan poinnya mustahil dikejar oleh tim lain. Dengan demikian, tim berjuluk Panah Perak tersebut sukses menjadi tim terbaik dalam enam musim berturut-turut.

Hasil tak kalah bagus juga dicatatkan oleh kedua pembalap Mercedes, Valtteri Bottas dan Lewis Hamilton. Bottas sukses menjadi pembalap yang paling awal melintasi garis finis dengan catatan waktu 1 jam 21 menit 46,755 detik.

Pembalap asal Finlandia ini pun berhak atas tambahan 25 poin atas keberhasilannya menginjakkan kaki di podium teratas. Sedangkan Hamilton menjadi driver yang menyelesaikan putaran dengan catatan waktu tercepat, yakni 1 menit 30,983 detik.

Kedua pembalap Mercedes itu pun nyaman di puncak klasemen pembalap, dengan Hamilton memimpin 64 poin atas Bottas. Namun, rangkaian hasil positif tersebut ternyata tak serta merta membuat Hamilton larut dalam euforia kemenangan.

Pembalap asal Inggris tersebut masih merasa terpukul dengan kepergian Niki Lauda di bulan Mei tahun ini. Lauda sendiri terakhir kali menjabat sebagai Ketua Non-Eksekutif untuk tim Mercedes.

“Saya merasa sedikit berbeda. Kami kehilangan Niki pada tahun ini, dan rasanya tidak akan pernah sama lagi,” ujar Hamilton. Tentu saya sangat bangga dengan tim ini. Saya pun yakin Niki akan angkat topi untuk hasil kami hari ini,” ujarnya.

“Namun, saya tidak merasakan bahagia seperti yang saya alami musim lalu,” imbuh juara bertahan F1 tersebut.

Hamilton lantas berujar bahwa Niki Lauda merupakan sosok penting di balik kesuksesan Mercedes dalam beberapa musim terakhir. “Saya pikir kami berutang banyak padanya. Saya yakin, Mercedes akan mendedikasikan kemenangan ini untuk Niki seperti yang saya lakukan,” lanjut Hamilton.

“Setiap kali saya memasuki garasi, saya melihat topi dan headphone Niki. Hari ini pun saya memandangnya sebelum masuk ke mobil. Saya sangat bangga bisa menjadi bagian dari semua ini. Dan saya yakin dirinya pun akan bangga,” pungkas Hamilton.

Dengan empat seri tersisa, Hamilton dan Bottas adalah dua pembalap yang secara matematis mampu mengamankan gelar juara musim ini. Mercedes pun menjadi tim pertama yang mampu mengawinkan dua gelar juara dalam enam musim berturut-turut.

Sebelumnya, Ferrari hanya mampu melakukannya selama lima musim beruntun, yakni pada musim 2000 hingga 2004. {bolasport.com}