Sejumlah tokoh, ulama, dan akademisi dari Banten dan Jakarta menyatakan sikap tegas menolak keberlanjutan proyek PIK-2 yang dinilai penuh dengan praktik kezaliman terhadap rakyat. Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah pernyataan bersama yang menuntut agar Presiden Prabowo Subianto segera menghentikan seluruh aktivitas proyek PIK-2 yang dianggap telah merampas tanah dan wilayah pesisir milik masyarakat Banten.
Para tokoh menyambut baik diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025 tentang RPJMN 2025-2029, di mana proyek PIK-2 tidak lagi termasuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Namun mereka menilai, meski status PSN telah dicabut, di lapangan proyek PIK-2 tetap berjalan, termasuk aktivitas reklamasi dan pengurukan yang merusak lingkungan serta berdampak pada masyarakat sekitar.
“Proyek ini adalah bentuk nyata dari penjajahan gaya baru, dengan modus intimidasi, tipu muslihat, hingga kriminalisasi rakyat yang mempertahankan tanahnya,” ujar KH. Embay Mulya Syarif, Ketua Forum Silaturahmi Tokoh, Ulama, dan Akademisi Banten kepada Radar Aktual, Sabtu (5/4/2025).
Mereka juga menyoroti keterlibatan aparat penegak hukum yang diduga digunakan untuk mengkriminalisasi warga, termasuk tokoh seperti Haji Fuad dan Charlie Chandra. Oleh karena itu, mereka mendesak Presiden Prabowo untuk memastikan aparat tidak lagi menjadi alat oligarki dan mengembalikan marwah institusi penegak hukum.
Lebih lanjut, dalam pernyataan bersama ini, mereka menuntut agar seluruh pihak yang terlibat dalam perampasan tanah dan penindasan terhadap rakyat Banten diproses secara hukum secara adil dan transparan.
Pernyataan ini ditandatangani oleh 12 tokoh nasional dan daerah di antaranya:
1. KH.Embay Mulya Syarif (Ketua Forum Silaturahmi Tokoh, Ulama, Akademisi Banten).
2. Ahmad Khozinudin, S.H. (Koordinator Tim Advokasi Melawan Oligarki Perampas Tanah Rakyat/TA-MOR-PTR)
3. Drs. KH.Muhsinin, M.Si
4. Mayjend TNI Purn Soenarko
5. Dr. KH. Sabrawidjaya
6. Mayjend TNI Purn Syamsu Djalal
7. Drs. KH Sanwani (Tokoh Banten)
8. Edy Mulyadi (Wartawan Senior)
9. Drs. H. A.Rasim,M.Si (Ketua Bakomubin)
10. Menuk Wulandari (Aliansi Rakyat Menggugat/ARM)
11. Dr. Marwan Batubara (Petisi 100)
12. Drs. Makmun Muzakki (KBPII)