News  

Banyak Perusahaan Penipu dan Lowongan Kerja Palsu, Waspada Sebelum Melamar!

Melamar kerja memang butuh kecepatan, tapi jangan sampai terburu-buru sampai mengabaikan keamanan. Pastikan Anda melakukan pengecekan terlebih dahulu agar tidak tertipu oleh perusahaan palsu.

Semakin hari, peluang kerja makin ketat, sedangkan jumlah pencari kerja terus meningkat.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik, Indonesia mencatat lebih dari 7.20 juta orang menganggur per Februari 2024.

Jumlah ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan tingkat pengangguran tertinggi di kawasan ASEAN per April 2024.

Di tengah kondisi seperti ini, banyak oknum tidak bertanggung jawab memanfaatkan situasi dengan menyebar lowongan kerja palsu.

Mereka menjanjikan gaji besar, proses cepat, dan pekerjaan mudah, namun berujung penipuan yang bisa merugikan secara finansial dan emosional.

Apabila Anda sedang aktif mencari kerja, penting untuk tetap waspada, dan selalu pastikan Anda memahami cara mengenali perusahaan penipu dan mengecek kredibilitasnya.

Ini Alasan Mengapa Cek Perusahaan Sangat Wajib Dilakukan
Banyak pencari kerja yang terlalu fokus pada isi CV dan latihan wawancara, tapi lupa hal lain yang juga penting, yaitu mengecek latar belakang perusahaan yang dituju.

Padahal, riset sederhana mengenai perusahaan yang ingin Anda lamar bisa memberi Anda banyak informasi penting, di antaranya:

Apakah perusahaan itu legal?
Seperti apa reputasinya?
Apakah budaya kerjanya cocok dengan nilai hidup dan karier Anda?
Dengan memahami informasi ini, Anda tidak hanya lebih siap menghadapi interview, tapi juga terhindar dari tempat kerja yang bisa menghambat perkembangan karier.

Bahkan yang lebih penting, Anda bisa menghindari perusahaan penipuan yang berkedok melakukan rekrutmen kerja.

Cara Cek Perusahaan Penipu Sebelum Melamar
Untuk mengetahui perusahaan yang dilamar palsu atau tidak, bisa dilakukan dengan cara cek website dan media sosial resminya, periksa juga legalitas perusahaannya, serta validasi alamat kantornya.

Simak penjelasan lengkap di bawah ini agar terhindar dari penipuan perusahaan palsu:

1. Cek Website dan Media Sosial Resminya
Cara pertama yang bisa Anda lakukan, adalah memeriksa website resmi serta media sosial milik perusahaan.

Perusahaan yang kredibel biasanya memiliki website profesional yang menampilkan informasi lengkap, seperti visi dan misi, alamat kantor, kontak resmi, serta produk atau layanan yang ditawarkan.

Media sosial juga bisa menjadi indikator penting. Perusahaan yang benar-benar aktif biasanya memiliki akun media sosial dengan konten yang konsisten, interaktif, dan relevan dengan bidang usaha mereka.

Jika website terlihat asal-asalan atau akun media sosialnya kosong dan tidak aktif, ini bisa menjadi sinyal, bahwa perusahaan tersebut patut Anda curigai.

2. Periksa Legalitas Perusahaannya
Legalitas adalah fondasi utama dari sebuah perusahaan yang sah. Untuk mengecek legalitas perusahaan, Anda bisa memanfaatkan informasi, seperti melalui lembaga pemerintah seperti Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

Selain itu, Anda juga bisa memeriksa perusahaan tersebut melalui informasi dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan), atau Bappebti, jika perusahaan bergerak di bidang perdagangan berjangka.

Untuk lebih jelasnya, Anda juga bisa menelusuri nama perusahaan di internet untuk melihat reputasinya.

Perusahaan yang memiliki rekam jejak baik umumnya akan muncul dalam ulasan, berita, atau testimoni positif dari mantan karyawan maupun pelanggan.

Sebaliknya, jika informasi mengenai perusahaan sulit ditemukan atau justru banyak keluhan negatif, sebaiknya pertimbangkan kembali sebelum mengirim lamaran.

3. Pastikan Alamat Kantornya Valid
Mengecek keberadaan kantor fisik perusahaan juga penting untuk menghindari penipuan.

Anda bisa memanfaatkan Google Maps untuk memverifikasi alamat yang tertera di website atau iklan lowongan.

Perusahaan profesional pasti memiliki kantor operasional yang jelas dan sesuai dengan bidang usahanya.

Jika alamat perusahaan terlihat mencurigakan atau tidak ditemukan secara digital, hal ini bisa menjadi pertanda, bahwa perusahaan tersebut tidak benar-benar ada secara fisik.

4. Hubungi Melalui Kontak Resmi
Sebelum mengirim lamaran, tidak ada salahnya Anda mencoba menghubungi perusahaan melalui email resmi atau nomor telepon customer service.

Ini bisa menjadi cara awal untuk mengukur keseriusan dan profesionalitas sebuah perusahaan dalam menjalankan proses rekrutmen.

Perusahaan yang kredibel biasanya akan memberikan respon yang informatif dan ramah terhadap pertanyaan Anda.

Sebaliknya, jika Anda mendapatkan jawaban yang tidak jelas atau bahkan tidak mendapat respon sama sekali, maka Anda patut berhati-hati.

5. Hindari Perusahaan yang Meminta Uang di Awal
Ini adalah tanda paling jelas dari penipuan kerja. Perusahaan profesional tidak pernah meminta uang dari pelamar dalam bentuk apa pun, baik itu untuk biaya administrasi, pelatihan, ataupun jaminan diterima kerja.

Jika Anda menemui lowongan pekerjaan yang mengharuskan transfer uang di awal proses, sebaiknya langsung abaikan.

Praktik semacam ini bukan hanya melanggar etika rekrutmen, tapi juga bisa dikategorikan sebagai tindak pidana menurut hukum yang berlaku di Indonesia.

Tips Aman Melamar Kerja Agar Tidak Jadi Korban Penipuan
Di tengah persaingan kerja yang ketat dan kondisi ekonomi yang tidak pasti, penting bagi Anda untuk tetap waspada.

Berikut beberapa tips agar Anda tetap aman dalam proses mencari pekerjaan:

1. Gunakan Platform Pencarian Kerja yang Terpercaya
Pastikan Anda hanya melamar melalui situs atau aplikasi yang memang terpercaya.

Situs atau aplikasi lowongan pekerjaan ini biasanya sudah melakukan verifikasi terhadap perusahaan yang memasang lowongan, sehingga risiko Anda menjadi korban penipuan pun jauh lebih kecil.

2. Teliti Detail Lowongan Sebelum Melamar
Selalu luangkan waktu untuk memeriksa ulang isi lowongan. Anda wajib memperhatikan detail, seperti nama perusahaan, alamat kantor, deskripsi pekerjaan, dan kisaran gaji yang ditawarkan.

Jika terdengar terlalu bagus untuk jadi kenyataan, sebagai contoh, gaji tinggi untuk pekerjaan ringan, sebaiknya Anda lebih waspada.

3. Lindungi Data Pribadi
Jangan mudah memberikan data pribadi, seperti KTP, nomor rekening, atau bahkan foto selfie dengan identitas, sebelum Anda yakin, bahwa perusahaan tersebut benar-benar sah dan proses rekrutmennya resmi.

Data Anda bisa saja disalahgunakan untuk hal-hal yang merugikan, seperti pinjaman online ilegal atau pencurian identitas.(Sumber)