Tekno  

Pendiri Perusahaan Scale AI, Lucy Guo Jadi Miliarder Perempuan Termuda di Dunia

Salah satu pendiri perusahaan Scale AI, Lucy Guo, menjadi miliarder perempuan termuda di dunia. Dilansir Forbes, Lucy yang berusia 30 tahun menggeser posisi Taylor Swift yang dinobatkan sebagai miliarder termuda pada 2023 lalu.

Sebelumnya, perusahaan Scale AI menyelesaikan penawaran tender yang memungkinkan karyawan dan investor untuk menjual saham mereka ke investor baru. Menurut Business Insider, tender membuat perusahaan tersebut bernilai USD 1 miliar dengan valuasi USD 13,8 miliar.

Nah, kenaikan nilai perusahaan ini lah yang menaikkan status Lucy sebagai miliarder, Ladies. Kini Lucy diperkirakan memiliki kekayaan bersih sebesar USD 1,3 miliar yang setara dengan Rp 21 triliun per April 2025.
Sosok dan perjalanan karier Lucy Guo

Lucy Guo merupakan perempuan yang lahir dari orang tua imigran Tionghoa di AS pada 14 Oktober 1994. Perempuan 30 tahun itu sudah tertarik dengan dunia teknologi sejak muda.

Lucy yang dijuluki sebagai Elon Musk versi perempuan itu sudah belajar bahasa pemrograman di usia remaja. Ia berhasil mengembangkan bot untuk permainan daring Neopets. Lucy mampu mengolah dan memanipulasi sistem, serta menjual akun-akun permainan seharga ribuan dolar AS.

Lucy sempat mengenyam pendidikan di Carnegie Mellon University jurusan ilmu komputer. Selama kuliah, ia berhasil membuat prototipe aplikasi yang diklaim memiliki teknis rumit. Namun, desainer perempuan pertama Snapchat itu memutuskan putus kuliah pada 2016 untuk menjadi pengusaha.

Menurut laporan Forbes, Lucy Guo yang saat itu masih berusia 21 tahun mendirikan Scale AI bersama rekannya, Alexander Wang yang saat itu berusia 19 tahun. Alexander berperan sebagai CEO, sementara Lucy menjalankan tim operasional dan desain produk di perusahaan asal San Francisco tersebut.

Lucy dan Alexander sama-sama masuk dalam daftar 30 Under 30 Forbes pada 2018 berkat kesuksesan mereka bersama Scale AI. Namun di tahun yang sama, Lucy tiba-tiba dipecat oleh Alexander dengan alasan berbeda visi misi dalam menjalankan perusahaan.

“Kami memiliki perbedaan pendapat, tetapi saya bangga dengan apa yang telah dicapai oleh Scale AI,” ungkap Lucy beberapa tahun lalu.
Informasi penting disajikan secara kronologis
Lihat Breaking News

Setelah meninggalkan perusahaan yang dibangunnya, Lucy masih mempertahankan sebagian sahamnya di Scale AI sebesar 5 persen yang nilainya hampir USD 1,2 miliar. Kendati demikian, Lucy belum ingin berkomentar apakah ia akan menjual sahamnya sebagai bagian dari penawaran tender yang baru saja berlangsung.

Lucy juga pernah meluncurkan aplikasi bernama Apply to Date yang memungkinkan penggunanya membuat resume untuk kencan. Pengguna dipermudah untuk menemukan teman kencan dengan fitur halaman resume yang link-nya bisa dibagikan di berbagai platform media sosial.

Kini Lucy juga tengah disibukkan dengan mengelola perusahaan rintisan barunya, Passes yang berdiri pada 2022. Kesuksesan Passes sebagai platform bagi para kreator disebut menyaingi OnlyFans pada 2024. Meski begitu, Lucy sempat menuai kontroversi usai Passes dituntut karena diduga telah menayangkan konten yang mengandung pelecehan seksual pada anak.(Sumber)