Isu mengenai keaslian ijazah mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mencuat ke permukaan. Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Beathor Suryadi, melontarkan tuduhan serius terkait ijazah Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) milik Jokowi.
Dalam pernyataannya, Beathor Suryadi menilai bahwa isu ijazah Jokowi bukan lagi sekadar urusan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), melainkan telah menjadi persoalan besar bagi 280 juta rakyat Indonesia.
“Kekuatan TPUA itu selaras dengan Prof. Dr. Sofian Effendi, mantan Rektor UGM, bahwa Jokowi telah berbohong kepada 280 juta rakyat Indonesia,” ujar Beathor dalam keterangan tertulisnya kepada Radar Aktual, Ahad (11/5/2025).
Beathor juga menyebut bahwa tidak pernah ada ijazah Jokowi dari Fakultas Kehutanan UGM. Hal itu, menurutnya, dibuktikan dengan langkah TPUA pada 15 April 2025 yang mendatangi UGM dan pada 16 April 2025 mengunjungi kediaman Jokowi di Solo. Namun, hingga kini, ijazah asli tersebut tidak pernah ditunjukkan.
“Lalu tanggal 30 April saat Jokowi ke Polda Metro Jaya, tidak menyerahkan ijazah asli sebagai barang bukti perkara yang dilaporkannya,” tambah Beathor.
Ia juga menyoroti fakta bahwa pada sidang kasus penyebaran berita bohong terkait ijazah Jokowi yang melibatkan Bambang Tri Mulyono dan Gus Nur di Pengadilan Negeri Solo, ijazah asli tersebut tidak pernah diperlihatkan. Bambang Tri dan Gus Nur sendiri telah divonis penjara dalam perkara tersebut.
Beathor Suryadi menegaskan bahwa perkara ijazah Jokowi palsu ini bukan lagi perkara TPUA, tetapi sudah menjadi urusan besar bangsa Indonesia. “Biarkan waktu yang akan menjawab, apakah rakyat percaya kepada Jokowi atau kepada TPUA,” tutupnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak keluarga Jokowi, melalui adik iparnya, telah menyerahkan dokumen asli ijazah Jokowi dari jenjang pendidikan dasar hingga perguruan tinggi ke Bareskrim Polri pada 9 Mei 2025. Pihak berwenang akan memeriksa keaslian dokumen tersebut.