Zaskia Adya Mecca hingga Ratna Galih tergabung sebagai 10 warga Indonesia yang berangkat ke Kairo untuk bergabung dalam Global March to Gaza.
Global March to Gaza adalah aksi jalan kaki sejauh kurang lebih 50 kilometer dari Kairo menuju Gerbang Rafah, diikuti oleh ribuan peserta lebih dari 50 negara.
Dalam postingan terbarunya di Instagram, Zaskia mengatakan bahwa ia dan rombongan terdaftar secara resmi di bawah kontingen Malaysia. Ia mengungkap alasan mengapa mereka terdaftarnya bukan dari Indonesia.
“Karena telat daftar, jadi sudah tidak bisa tambah perwakilan utama atas nama Indonesia. Ga masalah, selama bisa terlibat di long march. Semua dokumen, briefing dari panitia sangat clear, resiko apapun ditanggung masing2,” ungkap Zaskia Adya Mecca dalam postingan video terbaru yang ia unggah di akun Instagram miliknya.
“Ini adalah gerakan perdamaian dari seluruh dunia tapi dengan resiko tinggi. Dan panitia masih terus dalam proses negosiasi dengan pemerintahan mesir yang cukup alot,” tambahnya.
Istri Hanung Bramantyo ini juga mengungkap kisah perjalanannya bersama rombongan saat tiba di Kairo. Rupanya perjalanan mereka untuk mengikuti aksi tersebut tak semulus yang dibayangkan.
Perempuan yang akrab disapa Bia ini mengatakan bahwa mereka sudah merasakan situasi tidak kondusif sejak hari pertama mereka tiba.
“Di airport, ku melihat teman2 dari negara lain di deportasi (terutama dari eropa), baca grup long march sudah banyak aktivis yang di tangkap, ada yang ditahan tapi juga ada yang dipulangkan,” tulisnya.
Beruntung, Zaskia dan rombongan dapat melewati proses imigrasi dengan lancar. Mereka mengaku bersyukur tidak mengalami deportasi kala itu. Tapi tantangan lainnya harus mereka hadapi saat tiba di hotel.
Zaskia mengatakan bahwa ia dan rombongan harus berhadapan dengan polisi Mesir. Semua paspor mereka dicatat dan para staff hotel juga seperti sudah diberi arahan oleh aparat untuk mengawasi mereka.
Rombongan mereka juga harus menerima kenyataan pahit saat panitia Global March to Gaza menyatakan bahwa pihaknya tidak mendapat kesepakatan dengan Pemerintah Mesir dan seluruh peserta longmarch dianggap ilegal dan berhak ditangkap.
“Jam 7 pagi ada 3 mobil polisi datang ke hotel, melakukan sweeping, 4 bule di bawa dengan mobil polisi, dan kami yang bernegosiasi. Sudah harus bertindak tepat, apalagi baca pergerakan tetap berjalan. Semua ambil resiko,” katanya.
Namun, Zaskia dan rombongan menyadari bahwa kondisi mereka sangat sulit saat itu. Mereka juga tidak mau gegabah mengambil tindakan apa pun karena banyak aparat yang mengepung hotel mereka.
Zaskia mengaku pergerakan mereka sangat sulit karena gerak-gerik mereka dicurigai.
“Tapi situasi kami lebih sulit, seolah terkunci untuk bergerak, karna sekitar 20 polisi, intel, mobil polisi bahkan mobil tahanan siap di depan bus, khusus disiapkan untuk kami ber 10,” lanjut Zaskia.
Zaskia Mecca dan Rombongan Pindah Hotel
Selama di Kairo, Zaskia dan rombongan bersikap layaknya seorang turis. Akhirnya mereka memutuskan untuk pindah ke hotel bintang 5. Dengan harapan aparat tidak akan mengikuti mereka dan memata-matai pergerakan mereka.
“Ternyata salah, mereka tetap terang2an mengikuti kami. Semakin tidak nyamannya seluruh staff hilton di panggil oleh polisi dan entah di briefing apa sehingga semua siaga selama kami disana. Tatapan marah juga curiga dari semua staff hotel. Seolah2 kami semua tahanan,” ungkapnya.
Setelah pindah hotel, rombongan Zaskia juga tetap berusaha mencari celah agar bisa mengikuti aksi longmarch. Mereka sampai harus berpura-pura menjalani hari-hari layaknya turis demi bisa memantau situasi apakah mereka masih terus diikuti intel.
“Sore nya naik kapal depan hotel, yang di sewakan mereka, Mencoba merasakan kepasrahan juga keyakinan ibunda nabi Musa kepada Allah SWT ketika menghanyutkan bayinya di sungai ini. Di tengah derasnya arus, ada keyakinan yang lebih kuat: bahwa Allah takkan pernah meninggalkan hamba-Nya yang berserah,” bebernya.
“Dari pagi kami mengalami tekanan seperti ini aja rasanya lelah luar biasa, entah kekuatan sebesar apa yang dimiliki saudara2 kita di p l s t n 🥺😢 #longmarchtogaza,” pungkas Zaskia.(Sumber)