Hasbiallah Ilyas Desak Polri Ungkap Motif dan Pelaku Teror Ancaman Bom Saudi Airlines

Anggota Komisi III DPR Hasbiallah Ilyas menyatakan dukungan kepada polri agar dapat bekerja profesional, saat mengungkapkan kasus teror bom terhadap Saudia Airlines dengan penerbangan dari Jeddah menuju Jakarta, dan terbaru menuju Surabaya.

Menurutnya, kasus ancaman bom yang terjadi dua kali dengan pola yang sama, namun setelah diperiksa secara menyeluruh tidak ditemukan adanya bom atau bahan bom sehingga dapat disimpulkan hal ini murni teror.

“Yang penting adalah mengungkap motif dan pelaku teror ini. Supaya tidak menjadi hambatan bisnis penerbangan internasional dan hubungan bilateral kita dengan Arab Saudi khususnya. Harapan saya motif dan pelaku teror ini harus segera ditangkap,” ucap Hasbi kepada inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Minggu (22/6/2025).

Ia lalu menyatakan, dari informasi yang dia peroleh, Polri sudah bekerja sama dengan FBI dari Amerika Serikat (AS) untuk mengusut kasus ini. FBI tentu punya pengalaman mendalam dalam menangani kasus teror semacam ini pada level global.

“Jadi menurut saya sudah tepat Polri menggandeng FBI. Tapi ada baiknya Polri juga menggandeng Interpol, jadi semakin besar peluang keberhasilan kasus ini segera terungkap. Ini harapan saya,” tandasnya.

Sebelumnya, Pesawat Boeing 777-300er milik maskapai Saudi Airlines yang membawa jamaah haji sebanyak 442 orang dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah tujuan Bandara Soekarno-Hatta, mendarat darurat di Bandara Kualanamu Deli Serdang, Selasa.

Pesawat dengan nomor registrasi HZ-AK32 tersebut memiliki rute penerbangan Jeddah – Bandara Soekarno-Hatta. Informasi yang beredar menyebutkan bahwa ada ancaman bom yang dikirimkan melalui email. Atas kabar itu, pihak bandara menginformasikan kepada pilot maskapai Saudi Airlines yang sedang melaksanakan penerbangan agar mengalihkan pendaratan ke Bandara Kualanamu.

Adapun kronologis pendaratan darurat pesawat Saudi Airlines di Bandara Kualanamu adalah pesawat Saudi Airlines menghubungi menara Bandara Kualanamu guna melaksanakan pendaratan darurat pukul 10.35 WIB.

Kemudian, pesawat Saudi Airlines mendarat di Bandara Kualanamu Deli Serdang Pukul 10.44 WIB.

Dilakukan proses evakuasi atas seluruh penumpang yang diturunkan dari dalam pesawat Saudi Airlines pukul 11.50 WIB.

Dilaksanakan arahan penanganan dipimpin oleh Danlanud Suwondo Kolonel Nav Sonni Benny Simanjuntak pukul 11.35 WIB

Pesawat mendapatkan pengecekan oleh Tim Penjinak Bahan peledak (jihandak) Polda Sumatera Utara pukul 11.36 WIB.

Tak berselang lama dari kejadian teror bom di penerbangan arah Jakarta, jemaah haji Kloter 33 asal Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang semestinya tiba di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Sabtu (21/6/2025) siang, terpaksa mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara, akibat ancaman bom.(Sumber)