Tekno  

Ogah Kalah Dari Singapura, Komdigi Buat dan Kembangkan Sendiri AI Indonesia

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengatakan pihaknya sedang mengembangkan Artificial Intelligence (AI) sendiri. Akan seperti apa?

Sebelumnya, pernyataan tersebut disampaikan oleh Sonny Hendra Sudaryana selaku Direktur Pengembangan Ekosistem Digital Komdigi pada Studium Generale dalam Rangkaian Dies Natalis ke-10 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia di Balai Purnomo, Kampus UI, Depok, Jawa Barat, Kamis (26/6/2025).

Saat ditanya mengenai apakah Indonesia akan membuat AI sendiri, Sonny mengatakan jika Komdigi sedang mengarah ke sana.

Sonny kemudian berkaca pada Singapura. Tetangga RI ini memiliki komunitas atau AI Hub. Komunitas ini bekerja sama untuk merancang AI di negeri tersebut.

“Jadi dia kalau mau bikin bahasa, bahasa daerah, bahasa negara di Indonesia ini dia bisa pakai engine-nya dari pemerintah,” jelas Sonny.

Sonny berharap Indonesia juga bisa memiliki komunitas pengembangan AI dan membuat produk sendiri.

“Harapannya kita bisa mengurangi ketergantungan terhadap produk-produk atau kegiatan yang bisa kita bikin sendiri,” ujarnya.

Ekosistem AI di Singapura
Melansir dari Singapore Tourism Board, Pemerintah Singapura telah menggelontorkan SGD767 juta atau Rp 9,7 triliun untuk projek Strategi AI Nasional 2.0 selama lima tahun ke depan. Pendanaan ini bertujuan untuk mengamankan teknologi canggih dan mendukung pembentukan Pusat Keunggulan AI. Pendanaan ini juga akan berkontribusi pada inisiatif peningkatan keterampilan yang dimaksudkan untuk melipatgandakan kumpulan bakat AI pada tahun 2029.

Selain itu, Singapura telah memperkenalkan kebijakan seperti Kerangka Tata Kelola AI untuk memastikan pengembangan AI mematuhi standar etika dan transparansi. Kerangka kerja tersebut, yang dirumuskan oleh Infocomm Media Development Authority dan AI Verify Foundation, diluncurkan untuk mendorong penggunaan AI yang bertanggung jawab dan meningkatkan kepercayaan pada sistem AI.

Tak heran banyak perusahaan AI mulai membuka kantor di Singapura. CEO OpenAI, Sam Altman, bahkan mengatakan Singapura adalah “pemimpin dalam artificial intelligence”.

Perusahaan pembuat ChatGPT itu mengatakan mereka tak sabar untuk bekerja sama dengan negara yang memiliki ekosistem AI.

Dr Leslie Teo, direktur senior produk AI di AI Singapore, mengatakan kerja sama ini akan mendorong kualitas AI di Asia Tenggara. Kehadiran kerja sama ini juga akan memungkinkannya untuk bekerja lebih erat dengan mitra pemerintah seperti Badan Pengembangan Ekonomi (EDB).

“Kami menantikan efek berganda dari langkah ini,” tambah Direktur pelaksana EDB Jacqueline Poh pada 2024 lalu dikutip dari Channel News Asia.(Sumber)